Sukses

Perempuan Bernama Isis Minta Istilah 'ISIS' Diganti

Isis Martinez bersikukuh namanya tak ada kaitan dengan kelompok teror ISIS. Tapi diambil dari Dewi Mesir. Ia pun membuat petisi.

Liputan6.com, Miami - Gara-gara memiliki nama yang sama dengan kelompok teoris, seorang wanita asal Miami bernama Isis Martinez membuat petisi online yang isinya meminta media untuk tidak menggunakan istilah ISIS, yang merupakan singkatan dari Islamic State of Iraq and Syria atau Negara Islam Irak dan Suriah.

Seperti dimuat Miami Herald, Senin (15/9/2014), wanita berusia 38 tahun itu bahkan mengusulkan supaya media mengganti akronim kelompok teror ISIS menjadi ISIL yang berarti Islamic State of Iraq and the Levant atau Negara Islam Irak dan Mediterania.

Alasannya, ia tak mau namanya disalahgunakan. Padahal ia tak memiliki kaitan apapun dengan kelompok teroris yang telah memenggal 2 jurnalis AS dan seorang pekerja kemanusiaan asal Inggris itu. Isis Martinez ingin membersihkan namanya dan nama perempuan lain -- yang punya panggilan serupa -- dari persepsi buruk.

"Setiap kali saya berada di tempat umum atau di restoran, akan ada tayangan TV dengan tulisan berjalan di bagian bawah layar: 'ISIS memperingatkan', 'ISIS membunuh,' 'ancaman ISIS'. Setiap nama saya diucapkan menjadi sangat negatif," katanya.

Padahal sampai tahun lalu, istilah ISIS tidak memilki konotasi negatif dengan dirinya.

Namun sekarang dengan berbagai kekejaman yang dilakukan kelompok teroris pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu ditambah dengan media yang beramai-ramai memberitakannya, maka ISIS kini menjadi istilah yang amat lekat dengan terorisme, kejahatan, dan kebiadaban. Menurut Martinez, hal ini sangat mempengaruhi persepsi orang atas dirinya.



Martinez yang merupakan pimpinan perusahaan nirlaba di Florida itu juga menceritakan bagaimana dirinya harus menanggung beban akibat nama yang disandangnya. "Reaksi orang berubah, aku merasa dicerca," keluhnya.

Petisi yang telah dimulainya sejak 23 Agustus lalu telah mengumpulkan 1.800 tanda tangan.

"Aku tidak bisa hanya duduk dan membiarkan hal itu terjadi," katanya dalam sebuah wawancara dengan Newsweek, seperti dikutip dari Daily Mail.

Dalam video yang diunggahnya ke YouTube, ia menunjukkan bahwa pemerintah Amerika Serikat, termasuk Presiden Barack Obama kini telah menggunakan nama ISIL untuk merujuk Negara Islam, bahkan PBB pun turut menggunakannya.

Sejak petisi yang dikampanyekannya melalui media sosial Facebook dan Twitter, banyak perempuan lain yang juga bernama Isis mengeluhkan hal serupa.

"Orang-orang merasa ngeri," kata Isis Martinez seraya menggambarkan reaksi orang lain ketika ia memperkenalkan dirinya.

Ia juga memiliki alasan untuk tidak memperkenalkan nama tengahnya, 'Theresia'. "Jika saya mengenalkan nama tengah saya kepada orang lain, maka artinya teroris menang," katanya.

Martinez menceritakan bahwa nama Isis diberikan oleh ibunya. Isis diambil dari nama Dewi Mesir yang memiliki arti kesehatan, pernikahan dan cinta.

"Aku tidak akan dan tidak dapat mengubah namaku, begitu juga dengan ribuan orang lainnya yang memilkii nama indah ini," tutup Martinez.

Sementara itu, Liz Peek dari Times menjelaskan perbedaan antara istilah ISIS dan ISIL -- Islamic State of Iraq and the Levant. "Levant menggambarkan wilayah yang jauh lebih besar dari sekedar Irak dan Suriah. Levant saat ini terdiri atas Siprus, Israel, Yordania, Lebanon, Suriah, Palestina, dan Turki bagian selatan." (Imelia Pebreyanti/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini