Sukses

Demi Dapatkan Air Bersih, Warga Lereng Gunung Merapi Jual Sapi

Sumur tadah hujan warga Klaten yang mengering membuat sebagian warga terpaksa menjual sapi demi menyelamatkan sapi lainnya.

Liputan6.com, Klaten - Krisis air bersih di lereng Gunung Merapi, Klaten, Jawa Tengah makin memprihatinkan. Setiap air bersih bantu tiba, warga lereng Gunung Merapi berebut mengambil air. Kebutuhan warga Desa Tibayan Jatinom, Klaten akan air bersih cukup banyak, karena hampir setiap rumah memelihara sapi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (15/9/2014), akibat musim kemarau, sumur tadah hujan yang mengering membuat sebagian warga terpaksa menjual sapi demi menyelamatkan sapi lainnya.

Warga berharap bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Klaten terus berjalan sampai musim hujan tiba, sehingga mereka tidak perlu menjual hewan ternak.

Sementara di Desa Pendem, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, Jawa Timur sawah-sawah di sana sudah hampir 3 bulan tidak mendapat pasokan air, akibatnya sawah kering kerontang dan sebagian mulai retak-retak karena musim kemarau. Tanah pun tak bisa lagi digarap, sehingga sejumlah petani beralih profesi menjadi pencari batu di sungai.

Selain batu, mereka juga mencari pasir yang dikumpulkan di pinggir jalan untuk dijual. Sambil menunggu pembeli mereka memecah batu besar di sungai. (Mut)

Baca juga:

Kekeringan, Warga Jombang Bikin Kubangan di Sungai Kering

Sambut Musim Kemarau, Warga Sasak Lombok Gelar Tradisi Peresean

Puluhan Hektare Hutan Pinus di Lereng Gunung Guntur Terbakar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini