Sukses

Polri Dalami Identitas 3 Warga Turki Terduga Jaringan ISIS

Di antara 4 WNA yang diduga jaringan ISIS diketahui salah satunya warga negara Turki berdasarkan paspor yang ditemukan.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mendalami identitas kewarganegaraan 4 dari 7 terduga teroris jaringan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Mereka diringkus Densus 88 Antiteror Polri di Desa Marantale, Kecamatan Simiu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu 11 September 2014 sekitar pukul 17.00 WIB. Satu dari 4 warga negara asing itu berasal dari Turki.


"Di antara 4 Warga Negara Asing (WNA) diketahui salah satunya warga negara Turki berdasarkan paspor yang ditemukan. Tiga WNA lainnya masih diselidiki asal negaranya," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie kepada Liputan6.com, di Jakarta, Minggu (12/9/2014).

Dari paspor, warga negara Turki itu bernama Ahmed Bozoglan, lahir 9 Juli 1987. Namun kata Ronny, saat ini penyidik masih mendalami bekerjasama dengan Ditjen Imigrasi.

"Upaya penyidik harus kerjasama dengan instansi lain seperti Ditjen Imigrasi dan Kementrian Luar Negeri, juga jaringan Interpol melalui Divisi Hubungan Internasional Polri yang membawahi tugas Sekretariat NCB Interpol Indonesia," ujar dia.

Ada pun 3 orang lainnya merupakan warga negara Indonesia. Ketiganya bernama Saiful Priatna alias Ipul (29), dengan alamat Tawaili Palu Utara, pekerjaan guru honor SLB Negeri Batia. Dia diduga terlibat ikut menyembunyikan DPO teroris atas nama Mukhtar alias Romi.



"Kedua atas nama, M. Irfan (21) dengan alamat  Tawaili Palu, pekerjaan Tani. Keterlibatan, diduga ikut menjemput 4 orang asing di Makassar yang diduga kelompok teroris internasional.

"

Sedangkan terduga pelaku lainnya bernama Yudit Chandra alias Ichan (28), dengan alamat Kelurahan Lambara, Kecamatan Palu Utara, pekerjaan supir rental. "Yang bersangkutan terlibat ikut  menjemput 4 orang di Makassar yang diduga kelompok internasional," papar Ronny.

Polisi gabungan Densus 88, Brimob Polda Sulteng, dan Polres Parigi Moutong telah menyita barang bukti berupa mobil Avanza warna merah, paspor atas nama Ahmed Bozoglan, Kompas, dan peralatan makan.

Ke-7 terduga jaringan ISIS itu diringkus di tempat berbeda. Awalnya 3 orang itu kabur di hutan di desa setempat. Namun berhasil diringkus pada Sabtu dini hari sekitar pukul 02.30 waktu setempat. Sementara 4 orang lainnya berhasil meloloskan diri ke kawasan hutan yang ada di desa itu. Namun pada petang hari ke 4 orang itu lalu menyerahkan diri kepada aparat sekitar pukul 17.00 Wita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.