Sukses

Puluhan Rumah dan Sekolah Rusak Akibat Gempa di Padang

Selain kerusakan bangunan, lanjut Sutopo, gempa ini juga menyebabkan sejumlah warga terluka.

Liputan6.com, Jakarta - Akibat gempa 5 Skala Richter yang terjadi Kamis pada pukul 00.45 WIB di Padang Panjang, Sumatera Barat, sedikitnya 35 rumah rusak ringan. Sejumlah sarana pendidikan dan tempat ibadah juga rusak.

"Di Kabupaten Tanah Datar 35 unit rumah rusak ringan, 4 sarana pendidikan rusak ringan, 4 sarana ibadah rusak ringan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/9/2014).

"Di Kota Padang Panjang 3 unit sekolah rusak ringan, 2 unit rumah sakit rusak ringan, 1 unit Puskesmas rusak sedang, 1 unit rumah rusak sedang dan 4 unit rumah rusak ringan," sambung Sutopo.

Sutopo menjelaskan, pusat gempa terletak di daratan kedalaman 10 km di bawah Danau Singkarak. Kecamatan Koto dan Kecamatan Batipuh di Kabupaten Tanah Datar, Kecamatan Padang Panjang Barat dan Kecamatan Padang Panjang Timur di Kota Padang Panjang menerima dampak yang paling besar."

Selain kerusakan bangunan, lanjut Sutopo, gempa ini juga menyebabkan 2 orang terluka di Kota Padang Panjang, yakni Ulfaiza Sahra (2) dan Tarbaini (50). Di Kabupaten Tanah Datar juga 2 orang mengalami luka ringan, yakni Fauril Rozi (12) dan Ruli Afandi (18).

"BPBD Kota Padang Panjang menurunkan tim reaksi cepat untuk pendataan, mengevakuasi pasien RSUD Kota Padang Panjang sebanyak 64 orang. Saat ini semua pasien telah di RSUD," papar dia.

BPBD Kota Padang Panjang, sambung Sutopi, juga telah mengevakuasi pasien ke RS Ibnu Sina sebanyak 41 orang dan melaksanakan patroli serta pemantauan pasca-gempa.

Sutopo menambahkan, sumber gempa berasal dari Sesar Sumatera yang melintas Danau Singkarak. Daerah terdampak dari gempa 5 SR semalam ada di 5 kabupaten kota, yaitu Tanah Datar, Solok, Bukittinggi, Padang Panjang dan Padang Pariaman.

"Kita harus selalu waspada dengan sesar gempa di daratan karena dampaknya besar. Apalagi jika bangunan yang ada bukan bangunan atau konstruksi tahan gempa," imbau Sutopo.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini