Sukses

12-9-1992: Pertama Kalinya, Suami-Istri ke Luar Angkasa

Mark Lee dan Jan Davis menjadi pasangan suami-istri pertama yang pergi ke luar angkasa menggunakan pesawat ulang alik NASA.

Liputan6.com, Washington DC - Sabtu, 12 September 1992, pesawat ulang-alik milik NASA, Endeavour melakukan penerbangan kedua sekaligus misi ke-50. Ini merupakan kerjasama antara NASA dengan National Space Development Agency of Japan (NASDA).

Misi bersejarah yang diberi nama Spacelab-J STS-47 mengangkut 7 awak pesawat. Robert Gibson menjadi komandan misi; Curtis Brown sebagai pilot; Mae Jemison menjadi astronot wanita berkulit hitam pertama; Mark Lee dan Jan Davis menjadi pasangan suami-istri pertama yang pergi ke luar angkasa, Mamoru Mohri menjadi astronot berkewarganegaraan Jepang pertama yang terbang ke luar angkasa.

Spacelab-J meluncur dari pangkalan Kennedy Space Center, Florida pada pukul 10.23 pagi waktu setempat atau pukul 21.23 WIB. Pesawat memuat 24 material sains dan 20 percobaan ilmiah, 35 di antaranya dibiayai oleh NASDA, 7 lainnya dibiayai oleh NASA dan sisanya ditanggung bersama.

Tujuan utama dari misi ini adalah menyelidiki gaya berat mikro materi yang mencakup bioteknologi, bahan elektronik, dinamika fluida, paduan logam dan percepatan pengukuran.

Selain itu, misi ini juga meneliti kehidupan manusia seperti pemisahan sel dan biologi, perkembangan biologi, hewan, fisiologi, perilaku manusia, radiasi ruang dan ritme biologi. Demikian yang dikutip dari NASA.gov, Jumat (12/9/2014).

Subjek penelitian dilakukan pada ikan mas, sel hewan dan tumbuhan, embrio ayam, lalat buah, jamur, bibit tanaman, katak dan termasuk pada diri awak pesawat.

Pesawat NASA tersebut melakukan perjalanan sepanjang 3,3 juta mil dengan kemiringan orbit sebesar 57 derajat. Total durasi misi ini adalah 7 hari, 22 jam, 30 menit, 23 detik. Kapal terbang pun akhirnya kembali mendarat ke bumi dengan selamat pada 20 September, 1992 pukul 08.53 waktu setempat.

Pada tanggal yang sama di tahun yang beda, 12 September 1969, Presiden AS Richard Nixon memerintahkan pengeboman di Vietnam Utara. Pada 2001, sebuah museum dibuka secara umum untuk memperingati tragedi 9/11 di New York. (Imelia Pebreyanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.