Banten dan Jawa Tengah Rawan Tsunami

Liputan6.com, Jakarta - Provinsi Jawa Tengah dan Banten memiliki kesamaan dalam hal kebencanaan. Kedua provinsi ini diperkirakan berpotensi mengalami gempa yang memicu terjadinya tsunami.

Pengarah Badan Perencanaan Bencana Daerah (BPBD) Jateng M Edi Waluyo mengatakan, di Provinsi Banten sendiri, kawasan yang rawan gempa dan tsunami berada di Banten Selatan dan pesisir Banten Barat. Sementara itu, sisi selatan Jawa Tengah memiliki ancaman yang mirip dengan Banten.

"Yaitu gempa yang bisa menimbulkan tsunami," kata Edi di Serang, Jawa Tengah, Kamis (11/9/2014).

Menurut dia, hak setiap warga negara untuk bisa dilindungi dari berbagai bencana. Dan penting sekali bagi masyarakat untuk mengetahui prosedur saat bencana terjadi.

"Di wilayah wisata pantai, seperti Anyer, pihak pengelola hotel dan tempat wisata memberikan brosur ataupun terdapat papan penjelasan bagaimana jika terjadi bencana, baik gempa bumi ataupun tsunami," tutur dia.

Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Banten Ino S Rawita mengatakan, masyarakat tak perlu panik jika terjadi bencana. Karena kekhawatiran itulah yang akhirnya membuat masyarakat tidak bisa menyelamatkan diri ketika bencana terjadi.

"Banten tidak terlalu riskan soal itu, tapi namanya bencana bisa terjadi kapan saja. Jadi kita harus tetap siaga," kata Ino.

Provinsi Banten sendiri memiliki menara suar atau menara sirine pemberi peringatan dini. 1 Buah berada di wilayah Labuan, Kabupaten Pandeglang. Dan 1 buah di Cinangka, Kabupaten Serang yang suaranya bisa terdengar dalam radius 3 kilometer.

Sedangkan shelter atau penampungan korban bencana terdapat di Wanasalam, Kabupaten Lebak dan Cinangka, Kabupaten Serang.

"Di akhir Oktober akan ada tsunami drill di Labuan-Kabupaten Pandeglang," jelas dia. (Ein)