Sukses

Ahok: Meski Berhenti dari Gerindra, Saya Tetap Wagub DKI

Merasa sudah tak sepaham, Ahok memilih untuk melepaskan diri dari Partai Gerindra.

Liputan6.com, Jakarta - Merasa sudah tak sepaham, Ahok memilih untuk melepaskan diri dari Partai Gerindra. Namun pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu kini diminta untuk melepas jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta oleh Ketua DPD Partai Gerindra Muhammad Taufik.

Lalu apa kata Ahok? "Logika itu nggak kena. Karena yang milih saya bukan DPRD, Bos. Kalau saya berhenti dengan partai Gerindra, saya tetap jadi wagub," tegas Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Menurut Ahok, bukan berarti ketika ikatannya dengan parpol lepas, maka dia juga harus berhenti memimpin pemerintahan daerah. Karena, lanjut dia, berdasarkan aturan, kepala daerah usungan partai tak memiliki kewajiban mundur dari jabatannya meski keluar dari partainya.

"Dikumpulkan PDIP sama Gerindra aja nggak cukup kok untuk 50% waktu pilkada. Kita dipilih rakyat. Jadi saya tanggung jawab saya itu sama rakyat DKI," ucap Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu pun menegaskan, sekalipun RUU Pilkada nanti gagal disahkan, dia tetap akan keluar dari Partai Gerindra. Ini lantaran sikap partai berlambang kepala Garuda itu yang sejak awal mendukung pengesahan RUU tersebut.

"Gerindra sudah perjuangkan begitu. Udah jelas fraksi nyatakan begitu. Saya dulu Sekjen PIB (Partai Indonesia Baru) lho. Hanya karena selisih paham dengan DPRD mau mencalonkan orang, saya keluar," pungkas Ahok. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.