Sukses

IPW: Pastikan Bebas Narkoba, Polri Harus Geledah Rumah AKBP Idha

Hal ini untuk menyakinkan rumah AKBP Idha Pristono memang benar-benar bersih dari narkoba atau tidak.

Liputan6.com, Bogor - Polri harus segera menggeledah rumah AKBP Idha Endri Prastiono, baik di Pontianak, Jakarta maupun Medan. Pengeledahan ini patut dilakukan sehubungan ditangkapnya dia bersama Bripka Harahap oleh Polisi Diraja Malaysia dengan tuduhan terlibat narkoba.

Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai pihaknya memaklumi jika Polri melakukan pembelaan terhadap kedua anggotanya itu. Namun, pembelaan tersebut jangan terlalu membabibuta, mengingat track record keduanya selama ini dinilai cenderung negatif.

"Sebab itu, rumah keduanya, terutama rumah AKBP Idha patut digeledah. Untuk menyakinkan, apakah di rumah mereka memang benar-benar bersih dari narkoba atau justru di rumah mereka ditemukan barang bukti narkoba. Pengeledahan ini harus segera dilakukan sebelum orang-orang tak bertanggungjawab membereskan segala sesuatunya," ungkap Neta dalam rilis IPW, Selasa (9/9/2014).

Neta mengatakan, Polri boleh saja mengatakan AKBP Idha dan Bripka Harahap tidak terlibat narkoba di Malaysia, sehingga keduanya akan dipulangkan ke Indonesia dan akan diproses hukum di Indonesia.

Namun, Polisi Diraja Malaysia tentu punya dasar hukum sendiri untuk menangkap dan menahan kedua anggota Polda Kalbar tersebut. Salah satunya, menyadap atau membuka rekaman pembicaraan telepon antara AKBP Idha dengan teman wanitanya yang warga Filipina, yang lebih dulu ditangkap di Kuala Lumpur dengan barang bukti 3,1 kg shabu.

"Kalau pun keduanya dipulangkan ke Indonesia, IPW berharap Polri memprosesnya secara serius, untuk kemudian segera memecatnya. Keduanya perlu dipecat karena sudah mempermalukan institusi Polri dan bangsa Indonesia," bebernya.

Selain itu, track recod AKBP Idha saat bertugas di Polda Sumut sudah sangat memalukan. Ditambah lagi saat bertugas di Polda Kalbar, AKBP Idha dituduh menggelapkan barang bukti narkoba hasil sitaan.

"Belajar dari kasus kedua polisi ini sudah saatnya elite-elite Polri bersikap tegas, jangan ragu dan jangan takut untuk memecat polisi-polisi yang brengsek. Sebab masih banyak polisi yang baik dan masih banyak orang yang mau menjadi polisi yang baik," pungkas Neta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.