Sukses

Hujan Deras Bersihkan Kabut Asap di Palangkarya

"Alhamdulilah akhirnya hujan deras mengguyur Kota Palangkaraya, sehingga mengurangi dampak dari kabut asap yang semakin hari semakin pekat".

Liputan6.com, Palangkaraya - Akhirnya kabut asap yang cukup mengganggu aktivitas warga Palangkaraya sirna. Hujan deras yang mengguyur sekitar lima jam pada Senin 8 September 2014 sore hingga malam yang menjadi pembersih pengganggu jarak pandang itu.


"Alhamdulilah akhirnya hujan deras mengguyur Kota Palangkaraya, sehingga bisa mengurangi dampak dari kabut asap yang semakin hari semakin pekat,"  Jalan Bukit Raya, Rachmat di Palangka Raya, Selasa (9/9/2014).


Walaupun hujan buatan, Kota Palangkaraya bisa bebas dari kabut asap yang bisa saja mengakibatkan infeksi saluran pernapasan (ISPA), terutama pada anak dan balita tambahnya.


Rachmat juga mengungkapkan, sebelumnya Pesawat Hercules A-1317 telah menaburkan sekitar 76,8 ton garam di atas Provinsi Kalimantan Tengah untuk membuat hujan buatan. Sebagai upaya mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Namun tidak kunjung tiba.


"Baru ini hujan deras mengguyur 'Kota Cantik' Palangka Raya antara pukul 15.30 sampai 20.30 WIB. Dan mampu membersihkan kabut asap yang masih terjadi," ucap Rachmat.


Rachmat pun mengapresiasi pemerintah kota maupun provinsi, yang terus berupaya maksimal dalam menekan kabut asap di ibu kota provinsi itu dengan membuat hujan buatan.


Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng, Mochtar mengatakan telah menaburkan sekitar 76,8 ton garam dengan menggunakan Pesawat Hercules A-1317.

"Penyebaran garam melalui pesawat Hercules itu telah dilakukan sejak 8 hingga 30 Agustus 2014 di daerah yang rawan terjadi kebakaran, termasuk Kota Palangka Raya," ucap Mochtar.

Mochtar menambahkan, sekarang ini kondisi cuaca Kalteng sangat panas dan Tim darat Manggala Agni kesulitan menemukan sumber-sumber air. Sehingga tidak mampu memadamkan semua areal kebakaran hutan maupun lahan.


Di lahan Taman Nasional Sebangau, misalnya, pada 29 Agustus 2014 terjadi kebakaran seluas 90 hektare, tetapi yang bisa dipadamkan hanya 5 hektare. Kemudian, 30 Agustus sekitar 15 hektare lahan masyarakat di Jalan Tjilik Riwut km 28, hanya 4 hektare berhasil dipadamkan.


Selanjutnya, Wakil Wali Kota (Wawako) Palangkaraya Mofit Saptono Subagio mengimbau masyarakat setempat untuk tetap mewaspadai ancaman bahaya kebakaran lahan.

"Saya berharap jangan sampai terjadi kabut asap akibat kebakaran lahan tersebut, karena dampaknya bisa sangat mengganggu masyarakat luas," tutur Mofit.


Selain mengganggu kesehatan, kabut asap juga bisa mengganggu roda perekonomian hingga membuat transportasi udara dan air terganggu akibat kabut asap tebal. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini