Sukses

Yusril: Orang Jahat ke Singapura Jadi Baik karena Sistemnya Baik

Yusril Ihza Mahendra membandingkan sistem di Singapura dan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra menilai bahwa persoalan korupsi yang marak terjadi di Indonesia bukan lantaran moral masyarakat. Melainkan sistem yang berlaku memang kerap memaksa seseorang korupsi.

Yusril Ihza Mahendra mencontohkan, moral masyarakat Singapura dan Indonesia sesungguhnya tidak berbeda. Namun di negara tersebut korupsi hampir sama sekali tidak terjadi. Hal ini karena sistem yang dibangun di Singapura tidak memberikan ruang bagi para koruptor.

"Jadi ini bukan masalah moral. Ini masalah sistem. Orang jahat masuk ke Singapura jadi baik karena di sana sistemnya harus baik," ujar Yusril di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Sementara di Indonesia lanjut mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tersebut, terkadang orang baik malah dipaksa untuk melakukan perbuatan yang melanggar.

"Misalnya ada orang yang urus KTP di kelurahan. Karena tidak jadi-jadi ya dia bilang bayar berapa biar jadi. Jadi orang ini dipaksa untuk melanggar," kata mantan Menteri Sekretaris Negara tersebut.

Sedangkan mengenai keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yusril mengaku tidak menyangka lembaga ini dapat bertahan lama atau bahkan permanen. Padahal, sebagai salah satu inisiator dibentuknya lembaga antirasuah itu, Yusril berharap KPK lebih mengedepankan pencegahan korupsi bukan penindakan.

"Saat kami bawa di DPR, saya tak berpikir KPK menjadi lembaga permanen. Ini dikasih kewenangan yang luar biasa, tapi jangan lama-lama," tutur mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang tersebut.

Tak hanya itu, Yusril pun mengkritik keberadaan KPK yang saat ini lebih terkesan sebagai lembaga yang lebih terkenal dengan upayanya memenjarakan pada koruptor.

"Kalau kita lihat konvensi PBB melawan korupsi, itu bukan pemidanaan. Orang dihukum berat-berat tapi uang negara tidak kembali sama saja. Itu dampaknya bagi kesejahteraan rakyat hanya biasa," pungkas Yusril Ihza Mahendra yang dihadirkan sebagai saksi ahli meringankan Anas Urbaningrum.

Baca juga:

Bersaksi untuk Anas, Yusril 'Lawan' Dakwaan Jaksa
Yusril Jadi Saksi Ahli Meringankan Anas
Yusril: Keputusan MK Final, Semua Harus Menerima

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Yusril Ihza Mahendra adalah pengacara, politikus, mantan menteri, dan kini mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta
    Yusril Ihza Mahendra adalah pengacara, politikus, mantan menteri, dan kini mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta

    Yusril Ihza Mahendra

  • Korupsi adalah penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

    Korupsi

  • Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara untuk memberantas tindak pidana korupsi
    Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara untuk memberantas tindak pidana korupsi

    KPK

  • Singapura atau Republik Singapura terletak di bagian Tenggara Asia dan dikenal dengan ikon Patung Singa.
    Singapura atau Republik Singapura terletak di bagian Tenggara Asia dan dikenal dengan ikon Patung Singa.

    Singapura

Video Terkini