Sukses

Tradisi Perang Lumpur di Semarang

Tradisi perang lumpur diakhiri dengan mandi bersama di sungai.

Liputan6.com, Semarang - Dengan membawa berbagai sesaji dan boneka harimau, ratusan warga Desa Sendang, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah beriringan menuju areal persawahan untuk melakukan ritual popokan atau perang lempar lumpur. 

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (31/8/2014), setelah melakukan doa, para warga berebut sesaji dan melempar lumpur. 

Tradisi ini sudah dilakukan ratusan tahun silam sejak desa didirikan. Ritual itu sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan pendiri desa mengusir harimau pengganggu ketenteraman warga dengan lumpur sawah. Warga saling serang hingga tubuh penuh dengan balutan lumpur. 

Meskipun perang, warga tak emosi, namun sebaliknya, warga tampak riang. Maklum, makin banyak lumpur yang diterima dan semakin kotor dipercaya akan membawa berkah.

Perang lumpur dibatasi berlangsung tidak lebih dari 1 jam. Jika lebih lama, dikhawatirkan bisa memicu tawuran antarwarga. Para penonton juga terlihat menikmati acara yang telah berlangsung turun-temurun itu.

Tradisi perang lumpur diakhiri dengan mandi bersama di sungai. (Ado)

Baca Juga:

Solu Bolon Jadi Daya Tarik Festival Danau Toba 2014

Unik,Tradisi Barter di Tengah Sawah Ketika Musim Panen Tiba

Serunya Merangkai Sayuran dan Buah ala PNS Pria di Karanganyar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini