Sukses

Warga Berburu Emas Senilai Rp 194 Juta di Pantai Ini

Seniman asal Jerman, Michael Sailstorfer telah menyembunyikan 30 batang emas 24 karat di pantai selatan Inggris itu.

Liputan6.com, Folkestone - Sebuah pantai di Folkestone di Inggris kini menjadi kawasan para pemburu harta karun. Sebab beredar kabar ada puluhan keping emas batangan senilai 10 ribu pound sterling atau sekitar Rp 194 juta terkubur di area tersebut.

Berita yang beredar: seniman asal Jerman, Michael Sailstorfer telah menyembunyikan 30 batang emas 24 karat di pantai selatan Inggris itu sebagai bagian dari festival seni Folkstone Triennial. Pemberitaan tersebut pun memicu banyak orang datang ke area pantai itu, untuk memburu 'harta karun' berupa logam mulia. Demikian seperti dimuat Daily Mail, Sabtu (30/8/2014).

"Banyak orang yang berdatangan. Ini adalah karya seni yang melibatkan banyak orang, mereka datang ke pantai, kemudian menggali dan mungkin menemukan harta karun. Beberapa orang akan beruntung sementara yang lainnya tidak, begitulah hidup," kata panitia Folkstone Triennial, Lewis Biggs.

Tiap batang emas 'harta karun' itu dilabeli 'Made in London', terbagi dalam berat 10 dan 20 gram. Ukuran batangan emas pun berbeda-beda, harganya diperkirakan sekitar ratusan pound sterling dan berhak menjadi milik bagi penemunya.

Tidaklah mudah menemukan harta karun itu. Sebab, emas yang dikubur dalam pantai hanya bisa ditemukan ketika air sedang surut. Itu berarti para pemburu harus menunggu waktu surutnya air laut untuk menggali pasir.

Saat surut, warga pun ramai-ramai beraksi menggunakan sekopnya menggali pasir. Mereka yang menggunakan tangan kosong tanpa peralatan pun turut serta dalam perburuan emas di pantai itu.

Selain menyenangkan warga dengan perburuan emas itu, penyelenggara juga yakin bahwa penggalian ini akan menjadi seni tersendiri bagi pantai di Folkstone itu. Sebab emas akan hanyut ketika air pasang, dan saat surut air laut akan membawanya kembali ke pantai. Hari berikutnya, semua pencarian dimulai dari awal lagi.

"Batangan emas akan ada selamanya, karena tak seorang pun yang tahu apakah semua batangan telah ditemukan atau tidak. Banyak orang yang tak mau mengaku jika telah menemukannya atau bahkan memiliki emas itu. Apakah anda mau mengaku? Kami melihat tiada akhir untuk karya seni ini. Ini menyenangkan," ujar Biggs seperti dikutip The Guardian, Sabtu (30/8/2014).

Festival seni yang berlangsung dari 30 Agustus - 2 November 2014 itu kini menjadi perhatian dunia. "Seniman dan pengunjung diundang untuk menjadi bagian sejarah Folkestone, melihat apa yang mungkin dibawa dari masa depan," lanjut Biggs.

Sementara sang seniman pengubur emas tersebut, Michael Sailstorfer malah memilih untuk tidak berada di Folkestone yang akan dikenang atas perburuan emas dengan ember dan sekop tahun 2014 atau 'great bucket and spade gold rush of 2014'. Seniman berusia 35 tahun itu hanya ingin membiarkan karyanya terungkap.



Sailstorfer memang dikenal sebagai seniman yang memiliki reputasi karya yang tinggi. Pada karyanya sebelumnya, ia mengumpulkan daun pohon yang jatuh pada musin gugur, mewarnainya dengan cat hijau dan menempelkan kembali di pohon sehingga terlihat seperti musin semi. Karya lain yang pernah dibuatnya yakni dengan membakar kayu chalet di atas kompor hingga menyisakan logam. Menakjubkan! (Imelia Pebreyanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini