Sukses

Rektor: Cara Florence Itu Bukan Cara UGM

Pratikno berharap agat mahasiswanya dapat kembali menengok nilai toleran yang diajarkan oleh UGM.

Liputan6.com, Yogyakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno mengomentari kasus mahasiswanya, Florence Sihombing. Menurut dia, luapan emosi yang diunggah ke media sosial bukan cara UGM.

Sebab menurut Pratikno, baik lulusan maupun civitas akademika UGM membawa nama kebaikan dan kesopanan. Sementara hal yang dilakukan Florence bukan menjadi ciri khas UGM.

"Bukan dengan cara yang tidak sepatutnya. Itu bukan cara UGM," ujar Pratikno di Balairung UGM, Yogyakarta, Jumat (29/8/2014).

Pratikno menyayangkan kejadian yang dilakukan salah satu mahasiswanya. Ia berharap agar mahasiswanya dapat kembali menengok nilai toleransi yang diajarkan oleh UGM.

"Iyalah, ya, iyalah. Kita kan saling toleran dan seterusnya kalau memang ada masalah ya kita bicarakan dan kita bahas bersama," ujar Pratikno.

Pratikno menganggap kasus Florence sudah ditangani pihak Fakultas Hukum UGM. Komite etik sudah mengambil langkah untuk memanggil yang bersangkutan.

"Itu ditangani oleh Fakultas Hukum UGM akan dibicarakan dan dibahas di Komite Etik Fakultas Hukum," ujar sang rektor.

Nama Florence Sihombing tiba-tiba menyeruak di linimasa sejak Kamis 28 Agustus 2014. Melalui akun salah satu media sosial, ia memaki-maki Yogya.

Pemicunya karena ia diminta antre di SPBU saat hendak mengisi BBM untuk sepeda motornya. Sementara, ia mau masuk ke jalur untuk mobil. (Yus)

Baca juga:

Florence Sihombing Minta Maaf kepada UGM
Banyak Akun Palsu, Pihak Florence Sihombing Mengaku Jadi Korban
Florence Sihombing Memohon Masyarakat untuk Tidak Meneror

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini