Sukses

Ketum Gerindra Suhardi Masih Bergantung Alat Pernapasan

Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu sudah lebih segar.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah 1 minggu Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menjalani proses perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, lantaran penyakit kanker paru-paru stadium IV. Kondisi Suhardi dirasa kian membaik.

Namun pria 62 tahun itu masih membutuhkan alat bantu pernapasan. "Menurut keterangan dokter jaga, pernapasannya Bapak (Suhardi) masih synchronise," kata kuasa hukum Prabowo-Hatta, Eggi Sudjana di RSPP, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2014).

"Itu (napas) kadang muncul dari bapak, kadang dibantu alat. Dengan dua ini, keadaannya fifty-fifty (50-50). Dari keadaan kemarin-kemarin, kondisinya jauh lebih baik," imbuh dia.

Bila kemarin Suhardi tergolek lemah, lanjut dia, kini Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu sudah lebih segar. Namun, dia masih belum bisa berkomunikasi karena alat bantu pernapasan yang dipasang.

"Sekarang sudah ada respons. Tadi bangun saya lihat, matanya melek, cuma nggak bisa komunikasi. Masih ada alat-alat. Ada alat bantu pernapasan, supaya membantu kelancaran oksigen," tutur dia.

Selain Eggi, elite partai politik dari Koalisi Merah Putih pun datang membesuk, yaitu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhie Wibowo dan Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan.

Edhie mengatakan, kondisi Suhardi terus membaik dikarenakan faktor keluarga dan orang-orang terdekatnya.

"Saya lihat karakter dan semangat Pak Ketua itu tinggi, anaknya yang dari Singapura sudah datang, itu yang membuat beliau semakin sehat," ujar Edhie.

"Kemarin juga dinyatakan secara medis kondisinya sudah mulai membaik. Ini yang membuat kita optimis," ujar dia.

Sememtara itu, Zulkifli Hasan yang menjenguk selama kurang lebih 20 menit tak bisa mengungkapkan banyak hal. "Tadi saya sempat ke dalam, beliau sehat. Tapi, saat itu beliau sudah minum obat tidur, jadi saya datang beliau sedang tidur, cuma ketemu keluarganya saja," tandas Menteri Kehutanan itu. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini