Sukses

120 Lapak di Penjaringan Dibongkar - Kawanan Kera Resahkan Warga

Kawanan kera itu turun gunung untuk mencari makan lantaran kekeringan. Warga resah karena kera-kera tersebut merusak rumah mereka.

Liputan6.com, Jakarta - 120 Lapak tanaman hias dan warung di Jalan Raya Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara dibongkar petugas Satpol PP. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (28/8/2014).

Bangunan liar yang berdiri sejak puluhan tahun itu ditertibkan untuk mengembalikan fungsi taman kota. Seluruh bangunan di Taman Putra-putri itu tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Di tempat lain, ratusan orang berunjuk rasa dan menyandera 16 anggota DPRD Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Aksi tersebut dilakukan menyusul gagalnya pemekaran Kota Raha menjadi daerah otonom baru.

Sebelumnya massa juga menerobos pagar Kantor DPRD Kabupaten Muna dengan cara menabrakkan sebuah truk. Pengunjuk rasa juga merusak sebuah mobil pelat merah milik DPRD Kabupaten Muna.

Di Gorontalo, eksekusi 14 rumah warga di Desa Hulawa, Kecamatan Telaga berlangsung ricuh. Warga dan pemilik rumah yang tidak terima dieksekusi berusaha melawan dengan melempari polisi menggunakan batu dan bom molotov.

Polisi berusaha meredam serangan warga dengan tembakan gas air mata dan water cannon. Meski mendapat penolakan dari sejumlah warga, eksekusi rumah tetap dilanjutkan.

Sementara itu, kekeringan yang mulai melanda wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah membuat kawanan kera turun gunung untuk mencari makanan. Serbuan ratusan ekor kera itu membuat warga resah karena kawanan itu memakan apa saja milik warga serta merusak atap rumah.

Baca juga:

Cari Korban Hilang Malah Selfie - Tanggul Lapindo Nyaris Jebol

Ratusan Lapak PKL di Penjaringan Ditertibkan, Water Cannon Siaga

Pertamina Duga Ada Sabotase Dalam Kebakaran Pipa di Subang

(Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.