Sukses

Algojo Kartel Narkoba Pembunuh Capres Dibebaskan

John Jairo Velasquez, mengaku membunuh sekitar 300 orang. Termasuk jaksa agung dan calon presiden.

Liputan6.com, Bogota - John Jairo Velasquez, tukang pukul Pablo Escobar --  gembong narkoba dan raja kokain paling tenar di era 'narkoterorisme di' Kolombia tahun  1980-an -- kini menghirup udara bebas.

Pria 52 tahun yang dijuluki 'Popeye' dibebaskan Kamis malam waktu setempat di penjara dengan keamanan maksimum di Provinsi Boyaca, di timur laut Bogota. Ia meninggalkan sel dengan kawalan ketat polisi.

Velasquez menyerahkan diri pada aparat keamanan pada 1992. Kepada wartawan saat itu, ia mengaku, ""Aku tidak berutang apa-apa kepada siapa pun. Aku tidak melakukan sesuatu yang salah."

Namun, dalam sebuah wawancara di penjara, ia mengaku membunuh sekitar 300 orang, termasuk tentara, polisi, anggota kartel lawan, juga orang biasa. Ia juga mengaku menjadi otak pembunuhan lebih dari 3.000 orang lainnya yang kebanyakan adalah warga sipil.

Sejumlah korbannya tewas dalam bom mobil di kota-kota di sekitar Kolombia, termasuk Bogota, Medellin --markas kartelnya, juga Cali.

Velasquez juga bertanggung jawab untuk sejumlah penculikan orang-orang penting . Di antaranya adalah Jaksa Agung  Carlos Mauro Hoyos pada Januari 1988. Ia mengaku membunuh korbannya.

Juga pada Januari 1988, Velasquez menculik kandidat walikota Bogota, Andres Pastrana. Untung, Pastrana selamat, bahkan menjadi Presiden ke-57 Kolombia pada periode 1998-2002.

Pastrana dan penculiknya sempat bertemu pada 2012 lalu. Masih dipenjara, Velasquez minta maaf pada korban dan keluarganya.

"Aku minta maaf dari hatiku yang terdalam," kata dia kepada Pastrana kala itu. "Terkait hal yang telah dilakukan kartel Medellin, membahayakan hidupmu yang berharga."

Kepada Pastrana, si tukang pukul juga mengaku memutilasi jasad korban-korbannya. Ia mengaku menyesal bukan main dan bertobat.

Velasquez menghabiskan 22 tahun di dalam penjara, atau dua pertiga dari vonis yang dijatuhkan dalam perkara pembunuhan kandidat presiden Luis Carlos Galan pada 1989 -- satu-satunya pembunuhan olehnya yang dianggap terbukti secara hukum.

Keluarga Korban Tak Bisa Lupa

"Ia divonis atas pembunuhan ayahku," kata Juan Manuel Galan, putra korban Luis Carlos Galan. "Ia mengaku dan minta maaf. Aku memaafkannya," tambah pria yang jadi senator itu.

Bebas dari bui, Velasquez mengaku khawatir dengan keselamatannya sebagai orang bebas. Sebab, ada peluang 80 persen musuh-musuhnya akan menuntut balas. Terutama anggota kartel Medellin yang nama dan kejahatannya ia ungkap ke aparat.

Sementara itu, sejumlah keluarga korban lain memprotes pembebasan Velasquez. Merasa bui 22 tahun tak sebanding dengan kekejaman yang dilakukannya,  yang tak terhitung jumlahnya selama era narkoterorisme dan perang kokain pada era 1980-an dan 1990-an.

Namun, senator Kolombia, Armando Benedetti mengatakan, Velasquez dibebaskan karena berperilaku baik. Pembebasannya juga dilakukan sesuai aturan.

"Perdebatan tentang pembebasannya harus berpusat pada fakta bahwa Kolombia menghormati aturan hukum, aturan konstitusi, bahkan dalam kasus yang jadi perdebatan." (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini