Sukses

Warga Geruduk Pabrik Bau Busuk - Bengkel Mobil Ludes Terbakar

Pabrik pakan ternak tersebut sebenarnya sudah ditutup 2 tahun silam, namun pemiliknya masih membandel dan tetap beroperasi diam-diam.

Liputan6.com, Garut - Warga dari berbagai kampung di Garut, Jawa Barat beramai-ramai mendatangi pabrik pengolahan pakan ternak di Kampung Bojong Larang. Mereka merasa terganggu dengan bau busuk yang bersumber dari pabrik tersebut. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (25/8/2014).

Walau berada di dalam pabrik, namun bahan baku pakan itu menimbulkan bau tak sedap hingga puluhan kilometer. Warga menuntut pabrik ini ditutup.

Sebetulnya pabrik tersebut sudah ditutup oleh warga dan pemerintah setempat karena ijinnya telah habis 2 tahun silam. Namun pabrik milik warga Korea Selatan tersebut tetap membandel dan diam-diam kembali beroperasi.

Sementara itu, sebuah bengkel mobil di Tegal, Jawa Tengah ludes terbakar. Dugaan sementara api berasal dari tempat pembakaran sampah yang letaknya berdekatan dengan bengkel tersebut. Terbakarnya bengkel yang terletak di kawasan padat penduduk ini membuat warga sekitar berhamburan keluar rumah.

Ratusan ban mobil dan oli yang terbakar membuat api semakin sulit dipadamkan. Bahkan beberapa kali terdengar suara letusan yang diduga berasal dari mesin kompresor. Sebanyak 3 mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Sementara di Makassar, Sulawesi Selatan, 2 wanita berinisial S dan M digiring ke kantor polisi karena kedapatan mencopet tas salah seorang warga bernama Zubaedah. Sang korban yang akan membayar belanjaannya di Pasar Butung gelisah saat mengetahui dompetnya hilang.

Beberapa saat kemudian Zubaidah melihat ada 2 wanita tengah memegang dompet miliknya. Keduanya kemudian dilaporkan ke petugas dan segera diamankan. Polisi mengatakan, keduanya kerap beraksi di pasar tradisional di Makassar. Kini kedua pencopet itu diancam hukuman penjara 7 tahun.

Di tempat lain, Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara mengaktifkan alat pemindai suhu tubuh. Alat yang ditempatkan di pintu kedatangan luar negeri itu digunakan untuk mengantisipasi masuknya virus ebola ke Indonesia.

Selain itu, otoritas setempat juga menyiapkan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik, Medan, Seumatera Utara sebagai rujukan apabila ditemukan warga yang terjangkit virus ebola.

Baca juga:

Hanya Gara-gara Sampul Buku, Bocah Dianiaya Ayah Kandung

Tim Forensik Polri Selidiki Tabrakan Beruntun di Bintaro

Setelah Aldo, Bayi Kembar Siam Aldi Menyusul Meninggal Dunia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.