Sukses

Fenomena Cuaca Aneh, dari Hujan Kodok Hingga Tornado Api

Hujan yang tetesannya bukan air tapi hewan, pernah terjadi di bumi ini. Pada abad pertama Anno Domini (A.D) atau masehi.

Liputan6.com, London - Perubahan cuaca semakin sulit diperkirakan setiap tahunnya, belum lama ini kita mendengar berita bencana banjir akibat hujan deras di India dan Nepal. Sedangkan di belahan dunia lainnya terjadi kebakaran hutan dan kekeringan akibat cuaca panas ekstrem di Amerika Utara.

Di sisi lain, pemanasan global mengakibatkan gunung es di kutub utara mulai mencair, menyebabkan permukaan air laut semakin naik.

Memang perubahan cuaca bukanlah hal asing yang sering diperbincangkan, namun masih ada beberapa kejadian metereologi alam langka yang patut diketahui. Berikut beberapa di cuaca langka nan aneh yang dikutip dari Oddee, Senin (25/8/2014):

1. Hujan Bukan Air

Hujan yang tetesannya bukan air tapi hewan, pernah terjadi di bumi ini. Pada abad pertama Anno Domini (A.D) atau masehi, seorang filsuf Romania bernama Pliny The Elder menjadi saksi terjadinya hujan katak.

Kejadian serupa kemudian terulang Prancis pada tahun 1794.

Tak hanya hujan kodok, sebuah kota di Honduras, Yoro pernah diguyur hujan ikan. Hal itu diyakini sebagai peristiwa yang sekali terjadi dalam satu abad. Orang-orang di daerah itu menyebutnya fenomena Lluvia de Peces.

Sejumlah ilmuwan mencoba menjelaskan penyebab fenomena aneh tersebut. Mereka meyakini bahwa ikan kemungkinan disedot ke awan oleh waterspout atau tornado, yang dibawa oleh awan, dan kemudian jatuh seperti hujan.

Sejumlah orang percaya ketika Imam Spanyol, Pastor Jose Manuel Subirana melihat banyak rakyatnya yang kelaparan, ia kemudian berdoa meminta keajaiban makanan, dan entah kebetulan atau tidak setelah berdoa selama 3 hari 3 malam, turunlah hujan yang membawa ikan-ikan tersebut.

Baca selanjutnya: Bukan Tornado Biasa

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukan Tornado Biasa

2. Bukan Tornado Biasa

Tornado api atau firenado mungkin yang paling mengerikan, fenomena alam ini merupakan perpaduan antara dua unsur yang sangat mematikan, tornado dan api. Ia bisa menggulung apa saja di hadapannya, sekaligus membakarnya hingga menjadi abu.

Sebab, temperatur di pusat inti tornado api ini bisa mencapai hingga 1.000 derajat Celsius, cukup panas untuk membakar debu yang terhisap oleh tornado.

Salah satu contoh tornado api paling mematikan terjadi pada tahun 1923 di Jepang, firenado ini terjadi pasca gempa besar berkekuatan 7.9 SR, menyapu dan membunuh ribuan orang.

Fenomena cuaca langka tak hanya terjadi di darat. Tapi juga di laut, dikenal dengan sebutan tornado Brinicle atau tornado es air garam atau es stalaktit.

Tornado ini terbentuk akibat air garam dan ketika air laut mengalir mencapai titik beku maka akan membentuk es di bawah laut. Es kemudian terbawa dengan air garam kemudian membeku dan menyentuh dasar laut. Ketika menyentuh dasar laut itulah, maka akan terbentuk tornado dan menyapu segala hewan laut.

3. Petir Vulkanik dan Catatumbo

Mungkin anda pernah mendengar istilah 'The Perfect Storm'. Seperti namanya, badai petir yang dikenal dengan Catatumbo ini sangat-sangat mengerikan.

Catatumbo ini hanya terjadi di hulu Sungai Catatumbo, Venezuela yang bermuara ke Danau Maracaibo. Kondisi campuran hangat dan dingin merupakan kondisi yang amat berpeluang menciptakan badai Catatumbo. Ditambah lagi dengan gas metana yang ada di sekitarnya meningkatkan daya hantar listrik dari awan. Badai petir Catatumbo ini biasanya terjadi sebanyak 140-160 kali dalam setahun.

Tak hanya dari awan, petir juga dapat terjadi dari kepulan abu vulkanik gunung berapi. Petir vulkanik terjadi akibat perbedaan aerodinamika partikel-partikel di dalamnya. Hal ini menyebabkan partikel yang bermuatan positif terpisah dengan negatif. Letusan gunung berapi yang mengeluarkan cairan erupsi juga turut menyebabkan petir vulkanik ini.

Baca selanjutnya:  Lubang dan Cahaya Aneh di Langit

3 dari 3 halaman

Lubang dan Cahaya Aneh di Langit


4. Lubang dan Cahaya Aneh di Langit

Lubang besar di langit yang dikenal dengan Fallstreak Hole ini sangat langka terjadi. Fallstreak Hole terjadi akibat awan cirrocumulus atau altocumulus.

Lubang besar tersebut terbentuk ketika suhu air di awan mencapai titik beku namun air belum membeku karena kurangnya nukleasi es. Kemudian ketika terbentuk kristal maka akan terbentuk lubang yang besar di langit.

Orang awam sering mengaitkan fenomena ini dengan UFO, mereka berspekulasi bahwa lubang besar terjadi melalui perjalanan intergalaksi makhluk ekstraterrestial itu.

Fenomena langka lain yang tak terdengar asing yakni Aurora Borealis. Fenomena sangat luar biasa ini kerap terjadi di kutub magnet utara bumi. Benar-benar pemandangan yang luar biasa indah Aurora terjadi akibat partikel gas dari atmosfer bumi bertabrakan dengan partikel muatan dari matahari. Warna yang dihasilkan Aurora berwarna-warni namun warna hijau dan merah yang paling mendominasi.

Fenomena cuaca langka terakhir adalah gulungan awan yang terbentuk di langit, layaknya berbentuk tornado yang berbentuk horizontal. Jenis awan ini sering dikaitkan dengan datangnya badai. Gulungan awan yang memanjang ini terjadi akibat suhu udara hangat berada di atas suhu udara dingin. Angin kemudian mengubah kecepatan, akibatnya terbentuk gelombang yang berbentuk silinder. (Imelia Pebreyanti/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini