Sukses

Pejabat Keuangan 'Aktor' Penting Hamas Tewas Digempur Israel

Militer Israel mengatakan serangan udara yang menimpa mobil dan menewaskan Mohammed Al Ghoul terjadi hari Minggu.

Liputan6.com, Gaza - Serangan udara Israel yang diluncurkan pada Minggu 24 Agustus 2014, kembali menelan korban dari pihak Hamas. Kali ini yang menjadi sasaran adalah keluarga pejabat penting keuangan kelompok tersebut.

Dilansir dari VOA News, Senin (25/8/2014), salah satu pimpinan Hamas yang menjadi target Israel itu bernama Mohammed Al Ghoul.

Militer Israel mengatakan serangan udara yang menggempur sebuah mobil menewaskan Mohammed Al Ghoul di kota Rafah, Gaza, hanya beberapa hari setelah serangan lain yang menewaskan tiga komandan Hamas.

Israel menggambarkan Ghoul sebagai 'aktor' penting Hamas, yang membantu pengiriman uang untuk membangun infrastruktur teror di Gaza, termasuk terowongan-terowongan yang digunakan militan Hamas untuk menyusup ke Israel guna melancarkan serangan.

Beberapa saksi mata mengungkapkan, sejumlah uang dolar ditemukan di puing mobil Ghoul.

Ghoul merupakan satu dari 12 warga Palestina yang tewas ketika Israel melancarkan 27 serangan udara ke jalur Gaza yang dikuasai Hamas hari Minggu. Militer Israel mengatakan Hamas menembakkan 50 roket ke arah Israel, meskipun tidak ada laporan tentang korban jiwa. Namun 3 orang dilaporkan luka-luka akibat serangan Hamas di dekat perbatasan penyebrangan utama Gaza di Erez.

Serangan terbaru dalam konflik yang sudah berlangsung selama 48 hari ini terjadi, sewaktu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan warga Gaza untuk meninggalkan lokasi-lokasi di mana militan Hamas beroperasi dengan mengatakan lokasi itu akan diserang. Ia mengutarakan hal itu, setelah serangan udara Israel meluluhlantakan sebuah gedung bertingkat 7 di Rafah, beberapa jam setelah serangan lainnya merobohkan sebuah gedung apartemen bertingkat 12.

Pada serangan Minggu, tembakan roket juga dilaporkan dari Suriah. Jatuh di kawasan terbuka di dataran tinggi Golan, wilayah yang dikuasai Israel. Belum ada laporan soal korban jiwa dan belum jelas siapa yang menembakkan roket tersebut.

Mesir telah mendesak Israel dan Palestina untuk menerima gencatan senjata permanen dan kembali melakukan perundingan tidak langsung di Kairo, sementara kedua pihak tetap saling melancarkan serangan satu sama lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.