Sukses

Berbagai Isu Pengunduran Diri Karen

Karen akan meninggalkan posisi itu mulai tanggal 1 Oktober mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur utama (Dirut) Pertamina, Karen Agustiawan mundur dari posisinya. Vice President Corporate Communication perusahaan itu, Ali Mundakir harus menggelar konferensi pers mendadak untuk memenuhi keingintahuan para jurnalis yang kaget dengan langkah mengejutkan tersebut. 

Dalam Barometer Pekan Ini yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (23/8/014), maklum saja sudah lama jadi rahasia umum jika BUMN yang satu ini kerap menjadi sapi perahan banyak pihak itu membuat pengunduran diri Karen dicurigai karena adanya tekanan eksternal.

Karen akan meninggalkan posisi itu mulai tanggal 1 Oktober mendatang. Sebetulnya Karen telah mengajukan pengunduran diri sejak tahun lalu, namun ditolak oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. 

Ali Mundakir sendiri menyebut pengunduran diri itu karena alasan pribadi dan tak terkait dengan rencana perusahaan menaikkan harga elpiji. 

Usai mengirim surat kepada pemegang saham, Karen juga mengirim surat serupa kepada karyawan Pertamina. Ia membenarkan telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai pemimpin perusahaan migas Indonesia tersebut. 

Karen juga merasa bangga menjadi bagian dari Pertamina, perusahaan yang dipimpinnya selama lebih dari 5 tahun. Selain itu, Karen mengingatkan karyawan untuk meneruskan upaya menjadikan Pertamina perusahaan energi nasional bertaraf dunia. 

Perempuan kelahiran Bandung tahun 1958 itu memang cemerlang. Lulus dari teknik fisika Institut Tekhnologi Bandung, Karen langsung masuk dalam dunia minyak dan gas bumi (migas). Bermula dari perusahaan Mobil Oil, dengan cepat Karen menapaki karir di Pertamina hingga akhirnya menjadi orang nomor 1 di perusahaan migas Indonesia tersebut. 

Masyarakat telah lama mendengar BUMN dijadikan sapi perahan oleh orang -orang tak bertanggungjawab. Tak mengherankan bila mundurnya Karen kemudian dikait-kaitkan dengan tekanan dari luar terhadap Dirut Pertamina tersebut. Maklum saja sebagai BUMN migas, Pertamina memang tambang uang yang menggiurkan. 

Melihat prestasi Karen yang amat baik, tak mengherankan bila banyak orang yang kemudian menyayangkan pengunduran dirinya itu. Meski demikian, Kementrian BUMN akan segera memproses pengunduran diri Karen tersebut. 

Berbagai isu muncul terkait mundurnya Karen Agustiawan. Mulai dari isu politis hingga tekanan yang dianggap terlalu berat. Dirut perusahaan plat merah tersebut diminta mengemukan alasan kemundurannya secara terbuka. 

Sementara itu, ditanyai soal pengunduran diri pimpinannya, sejumlah pegawai Pertamina memilih untuk bungkam. 

Berbagai isu yang mengiringi pengunduran diri Karen juga membuat pejabat pemerintah ramai-ramai memberikan komentarnya. Menko Perekonomian Chairul Tanjung menyayangkan rumor yang mengaitkan pengunduran diri Karen dengan rencana perusahaan itu menaikkan harga elpiji. Pemerintah disebutnya telah
menyetujui rencana kenaikan harga itu. 

Hal serupa juga disuarakan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. Ia yang sedang panen sorgum di Banyumas, Jawa Tengah menyebut pemerintahan hasil Pemilu 2014 yang akan menunjuk pengganti Dirut Pertamina tersebut. 

Semoga dengan mundurnya Karen Agustiawan tak memudarkan ambisi untuk menjadikan Pertamina perusahaan energi nasional bertaraf dunia. Saat ini, Pertamina masih tertinggal dari pesaingnya sekawasan Petronas, padahal BUMN Malaysia itu dulu berguru pada Pertamina.

Baca Juga:

Predator Anak `Gentayangan` di Sekolah

Anakku Sayang, Anakku Malang

Menanti Keputusan Mahkamah Konstitusi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini