Sukses

Teknologi Baru, Pesawat Sensitif Berlapis 'Kulit Manusia'

Dengan teknologi tersebut, pesawat merasakan kerusakan seperti cedera pada kulit manusia.

Liputan6.com, London - Sebuah teknologi baru yang memungkinkan bagian luar badan pesawat untuk merasakan kerusakan seperti cedera pada kulit manusia diciptakan oleh BAE Systems, sebuah perusahaan multi-nasional Inggris dalam bidang pertahanan dan digantara.

Dengan teknologi tersebut, nantinya badah pesawat akan dilapisi dengan puluhan ribu sensor mikro. Sehingga mampu mendeteksi kemungkinan terjadinya masalah. Karena lebih peka atau sensitif.

"Mengamati bagaimana sensor sederhana dapat digunakan untuk mencegah agar alat tidak terlalu panas membuat saya berpikir bagaimana ini dapat diterapkan untuk pekerjaan saya dan bagaimana kita dapat menggantikan sensor mahal dengan sensor murah, kecil dan multi-fungsi," jelas pihak BAE.

"Hal ini pada akhirnya memunculkan ide bahwa pesawat, atau bahkan mobil dan kapal, dapat ditutupi oleh ribuan sensor mikro dan menciptakan 'kulit pintar' yang dapat merasakan dunia di sekitarnya dan memonitor kondisi mereka -- stres (tekanan), panas atau kerusakan."

Sensor-sensor tersebut, lanjut pihak BAE, mungkin sekecil partikel debu dan memiliki sumber daya mereka tersendiri, bahkan bisa disemprotkan ke pesawat seperti cat.

Diharapkan teknologi itu juga dapat mengukur kecepatan angin, suhu, tekanan dan gerakan.

Menurut seorang pengamat, inovasi ini dapat memberi banyak manfaat bagi militer. Ilmuwan dan peneliti senior Lydia Hyde, yang menciptakan teknologi tersebut mengatakan, ide ini muncul ketika melihat mesin pengering rambutnya yang menggunakan sensor untuk mencegah mesin terlalu panas.

Teknologi 'kulit pintar' ini diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya masalah. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini