Sukses

Pentagon Protes Aksi Jet Tempur China Cegat Pesawat Patroli AS

Pesawat itu melakukan manuver 'barrel roll' atau berputar untuk menunjukkan persenjataannya. Tentu saja aksi ini sangat membahayakan.

Liputan6.com, New York - Sebuah jet tempur China dilaporkan terbang sangat dekat dan membahayakan sebuah pesawat patroli militer AS. Insiden itu terjadi di atas perairan internasional di timur Pulau Hainan China. Informasi tersebut dikemukakan markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon.

"AS telah mengirimkan protes kepada militer China, atas tindakan pencegatan di udara," ujar juru bicara Pentagon John Kirby seperti dikutip dari BBC, Sabtu (23/8/2014).

Kirby menyebut, tindakan pilot jet tempur China yang disebut-sebut berjenis SU-27 melakukan aksi tidak aman dan tidak profesional. Sebab hanya berjarak 10 meter dari pesawat Angkatan Laut AS, P-8 Poseidon. Ia pun mengecam keras insiden tersebut.

"Kami telah menyampaikan keberatan kami kepada China mengenai pencegatan yang tidak aman dan tidak profesional itu, serta mengancam keselamatan para awak pesawat serta tidak konsisten dengan hukum internasional," ucap Kirby.

Lanjut Kirby, manuver yang dilakukan jet tempur China itu tidak sejalan dengan upaya untuk meningkatkan hubungan militer kedua negara.

"Jet tempur China terbang sangat dekat dengan pesawat pengintai AS tiga kali. Di atas, di bawah dan di samping," urai dia.

Pada satu titik, tambah dia, pesawat itu melakukan manuver 'barrel roll' atau berputar untuk menunjukkan persenjataannya. Tentu saja aksi ini sangat membahayakan.

Menurut informasi, insiden pencegatan ini adalah keempat kalinya sejak bulan Maret. Hingga saat ini belum ada komentar mengenai insiden tersebut dari pihak China. Belum diketahui pula motif dilakukan aksi itu.

Laksamana Kirby mengatakan insiden pencegatan yang dilakukan pesawat tempur China Su-27 terhadap jet patroli Poseidon P-8 milik Angkatan Laut AS dalam misi rutin, terjadi pada hari Selasa 19 Agustus. (Ein)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini