Sukses

Balita Israel Tewas Akibat Serangan Roket Hamas

Nyawanya meregang kala mortir yang ditembakkan dari perbatasan Gaza mengenai mobil di dekatnya. Sementara itu di Gaza, 500 bocah tewas.

Liputan6.com, Yerusalem - Sekitar 100 roket dan mortir ditembakkan ke Israel dalam kurun waktu 24 jam pada Jumat 22 Agustus 2014 waktu setempat. Dari Gaza, Palestina. Serangan kali ini menewaskan seorang warga sipil di bawah umur.

"Seorang anak berusia 4 tahun tewas dan 8 lainnya terluka, setelah serangkaian roket dan mortir diluncurkan dari Gaza," demikian diberitakan Haaretz, Sabtu (23/8/2014).

Balita malang yang meninggal pada Jumat sore waktu setempat itu bernama Daniel Tregerman. Nyawanya meregang kala mortir yang ditembakkan dari perbatasan Gaza mengenai mobil yang berada dekat kediamannya di kibbutz atau setara desa.

Dilansir dari Time of Israel, orang tua Daniel, Doron dan Gila terlambat melarikan anak mereka  ke ruang perlindungan. Sehingga putranya terkena pecahan peluru dari ledakan yang menghantam mobil di depan rumah. Dia mengalami luka kritis, kemudian meninggal akibat luka yang terlalu parah. 

Daniel adalah anak Israel pertama yang tewas dalam konflik antara Israel-Hamas. Sejak gencatan senjata terakhir berakhir pada Selasa 19 Agustus 2014.

Dalam serangan tersebut, beberapa mobil dan bangunan juga mengalami kerusakan setelah ledakan mortir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan belasungkawa kepada keluarga Daniel. Ia juga menyatakan bahwa pasukan Israel IDF dan Shin Bet akan mengintensifkan operasi di Gaza.

"Pada saat yang sulit ini, saya ingin memperkuat orang-orang Israel," kata Netanyahu. "Hamas akan menerima balasan atas serangan teroris yang mengerikan. Israel Defense Forces (IDF) dan Shin Bet akan mengintensifkan operasi mereka terhadap Hamas dan organisasi teroris di Gaza sampai tujuan Operasi Protective Edge tercapai."

Dua serangan roket terpisah di Asdod juga melukai enam orang. Salah satu korban adalah seorang pria 25 tahun yang dalam kondisi serius, yang lain semua dalam kondisi stabil. Satu orang juga cedera dalam serangan di Be'er Sheva.

Sementara itu di Gaza, perang menimbulkan nestapa. Terutama bagi anak-anak di sana. Serangan Israel menewaskan lebih dari 2.100 orang, 500 di antaranya adalah bocah tak berdosa. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini