Sukses

Ahok Jadi Gubernur DKI, Proyek Monorel Bakal Berhenti?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama selangkah lagi akan menduduki jabatan Gubernur DKI menggantikan Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama selangkah lagi akan menduduki jabatan Gubernur DKI menggantikan Jokowi. Namun, naiknya posisi Basuki alias Ahok itu membuat sejumlah pihak khawatir.

Sebabnya, Ahok dikenal dengan sikap tegasnya apabila ada hal-hal yang merugikan warga Jakarta atau Pemprov DKI. Bahkan, ia tak takut bertentangan dengan pejabat, pemerintah pusat maupun perusahaan swasta yang menjadi investor di Jakarta. Salah satunya adalah PT Jakarta Monorail (JM).

Lalu, apakah dengan dilantiknya Ahok menjadi Gubernur DKI membuat pembangunan monorel berhenti?

"Ya tergantung desain dan gambarnya. Kalau gambarnya masuk akal, ya lanjutkan saja pembangunannya. Pesannya Pak Jokowi, semua pembangunan moda transportasi massal di Jakarta harus diizinkan, asal desain dan hitungannya masuk akal. Kalau nggak masuk akal, ya kita akan coret," tegas Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (22/8/2014).

PT JM merupakan pengembang sekaligus investor pembangunan transportasi massal berbasis light rapid transit (LRT), Monorel. Karena pembangunan Monorel hingga kini belum terlihat progresnya, Ahok pesimistis dengan kemampuan PT JM membangun monorel.

Bahkan Ahok kerap mengancam memutuskan kerja sama dengan PT JM bila perusahaan itu tidak mampu memenuhi 3 syarat yang diajukan Pemprov DKI. Karena salah satu hal yang masih belum memuaskan menurutnya adalah PT JM belum mampu memastikan kemampuan finansialnya sebesar 30% dari nilai proyek pembangunan monorel Rp 15 triliun.

"Dia bilang untuk mendanai proyek itu dari pinjaman sebesar 70%. Terus modal yang 30% mana? Kalau dana yang 30% didapat menunggu hasil jualan properti milik DKI terlebih dahulu, ya saya nggak mau. Mendingan saya jualan sendiri saja," jelas Ahok.

Menurutnya, PT JM hanya ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari sewa properti yang dibangun di atas stasiun. Dari lahan seluas 200 ribu meter persegi, jika disewakan Rp 25 juta per tahun, PT JM bisa mendapatkan keuntungan mencapai Rp 5 triliun dalam setahun.

"Nah kamu mintanya pengelolaan properti selama 50 tahun. 10 Tahun saja kamu dapat mengeruk keuntungan sebesar Rp 50 triliun. Enak saja. Mendingan saya bikin sendiri. Soal PT, saya juga punya banyak BUMD," tandas Ahok.

Sebelumnya, Dirut PT Jakarta Monorel John Aryananda menjelaskan, proyek monorel mandek karena terhambat permasalahan bussines plan (perencanaan pembangunan). Sehingga perjanjian kerja sama (PKS) sulit diteruskan.

Masih kata John, sejumlah perencanaan dalam business plan tak mendapat restu dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemprov DKI juga kerap mengoreksi perencanaan bisnis Jakarta Monorel. Salah satunya terkait jumlah penumpang.

"Kita awalnya bikin bussines plan dengan penumpang 250.000 per hari, terus Pemprov bilang nggak mungkin, kebanyakan," ujar John.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.