Sukses

20 Korban MH17 Dipulangkan, Malaysia Berkabung

Malaysia menetapkan hari berkabung nasional dengan memasang bendera setengah tiang di seluruh penjuru negeri.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sebanyak 20 jenazah warga negara Malaysia yang menjadi korban jatuhnya pesawat MH17 pada 17 Juli 2014 lalu di Ukraina telah dipulangkan ke negara asalnya.

Seperti dilansir BBC, Jumat (22/8/2014), pesawat khusus pengangkut jenazah dijadwalkan terbang dari Amsterdam dan tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Jumat, 22 Agustus 2014 pukul 10.00 waktu setempat. Terdapat 17 peti mati dan sisa tiga korban lain telah dikremasi, abunya disimpan dalam sebuah guci.

Untuk mengenang dan menghormati keluarga korban, pemerintah Malaysia menetapkan hari berkabung nasional dengan memasang bendera setengah tiang di seluruh penjuru negeri dan mengheningkan cipta selama 1 menit.

Para keluarga telah menunggu kedatangan jenazah anggota keluarga mereka selama 37 hari sejak tragedi nahas itu. Jenazah yang telah tiba kemudian akan dipindahkan ke mobil personel militer dan diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Sejumlah keluarga yang menunggu kedatangan jenazah anggota keluarga mereka mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan semua pihak yang telah membantu proses identifikasi.

Sejauh ini 30 jenazah telah berhasil teridentifikasi dari total 43 warga negara Malaysia yang menjadi korban MH17. Namun baru 20 jenazah yang telah dipulangkan.

Pemerintah Malaysia berencana akan membawa sisa korban pada tanggal 24 Agustus, tetapi masih menunggu proses persetujuan dan kelengkapan proses dari tim penyidik Belanda.

Korban yang teridentifikasi harus melewati 5 tahap sebebelum akhirnya dipulangkan ke negara asal. Tahap-tahap itu antara lain memperoleh surat kematian, surat keterangan medis, laporan bencana atau kecelakaan, izin persetujuan pemulangan jenazah, dan surat persetujuan tim penyidik Belanda untuk menentukan jenazah akan dimakamkan atau dikremasikan.

Sebanyak 298 penumpang MH17 tewas akibat pesawat jatuh ditembak diduga oleh kelompok separatis pro-Rusia. Selain warga negara Malaysia, terdapat pula warga Belanda, Australia, Indonesia, Inggris, Jerman, Belgia, Filipina, Kanada dan Selandia Baru yang turut menjadi korban. (Imelia Pebreyanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.