Sukses

Anak-Istri Komandan Tewas, Hamas Ancam Gempur Bandara Israel

Konflik terbaru ini terjadi sejak kasus penculikan dan pembunuhan terhadap tiga pemuda zionis yang diduga dilakukan oleh warga Palestina.

Liputan6.com, Gaza - Sayap kanan gerakan Hamas, Izz-el-Din al-Qassam Brigade mengancam akan meluncurkan lebih banyak roket ke Tel Aviv, Israel. Hamas pun memperingatkan penerbangan internasional menuju Bandara Ben-Gurion, Tel Aviv, Israel.

"Hamas telah memutuskan untuk merespons agresi Israel dengan menjadikan bandara sebagai target sasaran," ujar seorang komandan Hamas, seperti dimuat Al-Arabiya, Kamis (21/8/2014).

Langkah ini diputuskan Hamas sebagai aksi balasan atas serangan militer Israel yang mengakibatkan istri dan anak dari komandan mereka, Mohammed Deif alias Abu Khaled tewas.

"Tentara zionis gagal membunuh Komandan Jenderal Abu Khaled," ujar seorang juru bicara Izz-el-Din al-Qassam Brigade,

"Para pemimpin musuh (atau Israel) hanya duduk di balik layar dan kecerdasan mereka hanya sampai segitu saja, percaya begitu saja bahwa komandan kami tewas," imbuh dia, menampik gugurnya Abu Khaled.

Namun demikian, menurut juru bicara tersebut, pihak Hamas sangat berduka atas kepergian anak dan istri Abu Khaled. Mereka pun menemani komandan dalam proses pemakaman kedua korban.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Israel Gideon Saar mengatakan, Deif adalah sasaran yang sah untuk dibunuh. "Mohamed Deif layak mati seperti Osama bin Laden. Dia adalah pembunuh, dan selama ada kesempatan, kita akan terus mencoba membunuhnya," ujarnya.

Konflik Israel dan Palestina terbaru ini terjadi sejak kasus penculikan dan pembunuhan terhadap tiga pemuda zionis yang diduga dilakukan oleh warga Palestina pada pertengahan Juni 2014 lalu. Kemudian pemuda Palestina ditemukan tewas terbakar setelah diduga kuat diculik oleh orang Israel.

Sejak 8 Juli 2014, Israel melancarkan serangan "Protective Edge Operation" sebagai langkah yang zionis sebut untuk menghentikan gempuran roket dari Hamas ke Tel Aviv. Akibat pertempuran Hamas dan Israel, lebih dari 2.000 warga Gaza tewas. Sedangkan ada 64 orang Israel yang meregang nyawa.

Israel dan Hamas mulai saling menyerang sejak gencatan senjata berakhir pada Selasa 19 Agustus 2014 kemarin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini