Sukses

TOP 5 News: Pengakuan Novela Nawipa Dijebak Paling Disorot

Berikut 5 berita yang paling populer dimuat di portal berita Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Pengakuan saksi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, asal Papua bernama Novela Nawipa paling banyak jadi sorotan pembaca setia Liputan6.com. Calon legislatif Partai Gerindra itu mengaku dijebak oleh Komnas HAM.

Selain itu, kisah dua anak yang kembali bertemu dengan kedua orangtuanya setelah 10 tahun terpisah akibat bencana tsunami di Aceh juga menjadi perhatian pembaca. Ada juga berita soal keyakinan Jokowi terhadap Ahok untuk bekerja cepat di DKI.

Berikut berita TOP 5 News Liputan6.com pada Rabu 20 Agustus 2014.

1. Pengakuan Novela Nawipa

Siapa yang tidak kenal Novela Nawipa. Sosoknya menjadi perbincangan hangat di kalangan media saat ini setelah menjadi saksi di hadapan Hakim Konstitusi terkait sidang gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).

Sosok Novela menjadi begitu fenomenal laksana selebritis tanah air, karena saksi yang berasal dari Paniai Timur, Kampung Awabuto, Papua ini dengan tegas, lugas, dan berapi-api memberikan kesaksian bahwa telah terjadi kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif dalam pelaksanaan Pilpres 2014.

Kepada Liputan6.com, dia mengaku dijebak ketika berada di Komnas HAM dan merasa dipaksa untuk mengaku bahwa dia diintimidasi. Padahal, kata dia, dia tidak menerima tekanan sebagai saksi untuk Prabowo-Hatta.

2. Pertemuan Korban Tsunami

Kebahagian tengah menyelimuti pasangan suami istri Septi Rangkuti dan Jamaliah. Sebabnya, suami istri dari Kabupaten Aceh Barat ini telah dipertemukan kembali dengan 2 buah hatinya yang sudah terpisah sejak 10 tahun lalu akibat bencana dahsyat tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2014 lalu.

Setelah menemukan putri kedua tercintanya, Raudhatul Jannah alias Weniati pada awal Juli 2014 lalu di Blang Pidie Aceh Barat Daya, kini kebahagian itu kembali menghampiri keluarga tersebut. Kali ini, anak pertamanya, Arif Pratama (16), dipertemukan dan hadir ke pelukannya.

Arif ditemukan di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat pada Senin 18 Agustus 2014 melalui bantuan warga Payakumbuh, Lana Bestari (30).

3. Jokowi Percaya Ahok

Dengan terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden membuat tampuk pimpinan DKI Jakarta jatuh ke tangan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Jokowi pun menaruh keyakinan tinggi terhadap wakilnya itu dalam memimpin Ibukota pada sisa masa jabatan hingga 2017.

"Saya yakin gubernur yang berikut ini bisa ngebut. Betul bisa ngebut," ujar Jokowi saat memberi sambutan dalam acara penghargaan Soegeng Sarjadi School of Government di Four Season Hotel Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Kemampuan Ahok dalam memimpin memang tidak bisa diragukan lagi. Sebulan ditinggal kampanye pilpres oleh Jokowi, Ahok tampak tidak canggung menggantikan posisi sebagai gubernur DKI Jakarta meski hanya sementara.

4. Sidang Pembunuhan Ade Sara

Kedua pembunuh mahasiswi Universitas Bunda Mulia, Ade Sara Angelina Suroto didudukkan di kursi pesakitan hari Selasa 19 Agustus 2014. Berkemeja putih dan celana hitam disertai rompi tahanan, terdakwa Ahmad Imam Al-Hafitd -- mantan kekasih Ade Sara memasuki ruang sidang.

Hapsoro kemudian membacakan pasal yang didakwakan kepada Hafitd dan Assyifa. Keduanya diancam dengan hukuman primer Pasal 340 yang mengatur tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup. Selain didakwa pasal berlapis, keduanya terancam hukuman mati atau penjara 20 tahun.

"Setelah kami pelajari, saudara didakwakan pasal yang primer, Pasal 340 Juncto 51, maksimalnya adalah seumur hidup karena pembunuhan berencana," kata Hapsoro dalam ruang sidang PN Jakarta Pusat, Selasa.

5. ISIS Ancam Hancurkan Borobudur

Munculnya ancaman penghancuran Candi Borobudur dari pendukung Islamic State Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia melalui media sosial Facebook langsung ditanggapi tegas Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo. Ia pun mengajak seluruh komponen masyarakat turut menjaga dan mengamankan situs candi Buddha terbesar di Asia Tenggara itu.

"Pengamanan itu menjadi tugas personel keamanan. Selain itu, kita juga mengajak masyarakat untuk ikut membantu menjaga dan mengamankan Candi Borobudur itu," kata Sunindyo sebelum menjadi pembicara dalam kuliah umum untuk mahasiswa baru di UNS Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/8/2014).

Selanjutnya, dia pun mengungkapkan bahwa ancaman tersebut harus dicegah supaya jangan sampai terjadi. Caranya dengan mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut terlibat dalam menjaga keamanan candi itu. "Jika dihancurkan kita tidak ada muka (di dunia internasional)," tukas Pangdam Diponegoro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.