Sukses

Sedang Asyik Ngopi, Sopir di Cakung Jadi Korban Peluru Nyasar

Peluru yang datang entah dari mana itu bersarang di leher kirinya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang sopir perusahaan swasta di Cakung, Jakarta Timur bernama Royani atau Roy Matroji (40) menjadi korban peluru nyasar. Peluru yang datang entah dari mana itu bersarang di leher kirinya. Alhasil, Royani harus menjalani operasi pengangkatan di RS Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Kejadian terjadi pada Selasa malam, 19 Agustus 2014. Istri Royani, Umiyanah mengatakan, tidak tahu persis bagaimana suaminya itu bisa terkena peluru nyasar. Dirinya juga baru mengetahui kejadian itu saat seorang rekan kerja Royani menghubunginya.

"Padahal jam 19.00 WIB itu saya masih komunikasi. Tapi jam 22.00 WIB dikabarin kalau suami saya kena peluru nyasar," kata Umiyanah di RS Islam Pondok Kopi, Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Umiyanah mengaku hanya mendapat cerita dari rekan kerja sang suami yang berada di lokasi kejadian. Rekan kerjanya hanya tahu Royani menjadi korban saat dirinya mengantarkan barang produksi berupa perlengkapan mandi.

"Saya belum tahu kejadiannya. Dari semalam belum bisa ngomong. Dari jam 12 siang masuk ruang operasi," tutur Umiyanah.

Umiyanah hanya berharap kasus ini dapat terungkap oleh polisi. Sebab, sepengetahuan Umiyanah, suaminya itu tidak memiliki musuh atau lawan.

"Kenapa orang yang tidak tahu apa-apa seperti suami saya bisa terkena peluru nyasar. Semoga ini tidak terulang kembali," pinta dia.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Edhi Susanta mengatakan, peluru nyasar mengenai leher Roy sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, Roy sedang minum kopi di sebuah warung yang berada di Gang Damai RT 08/08, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Perhatian Royani sempat teralihkan saat mendengar suara teriakan maling dari warga. Mendengar hal itu, Royani lalu bangun dari duduknya.

"Menurut saksi awalnya mendengar teriakan dan tidak lama kemudian terdengar suara tembakan. Korban saat itu duduk minum kopi di warung langsung berdiri, tetapi tidak lama kemudian teriak kena tembakan di leher," ujar Edi.

Saat ini, pihaknya belum dapat memastikan asal proyektil yang bersarang di leher korban. Petugas masih mendalami kasus ini. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.