Sukses

Ahok: Siapa Tahu Anak Jalanan Ternyata Calon Presiden

Ahok menilai, anak-anak yang dilahirkan tanpa ayah atau ibu dalam keluarga kurang mampu berarti merupakan tanggung jawab pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang digelar di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta Utara, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama meminta agar para pengurus panti sosial asuhan anak maupun rumah singgah anak untuk mengurus anak-anak jalanan dengan hati.

"Saya harap pengurus panti hadapi anak-anak yang bukan anak sendiri, diurus seperti anak kandung. Karena siapa tahu anak-anak jalanan itu ternyata calon presiden atau gubernur kita," ucap Ahok di depan 1.200 anak jalanan dan terlantar, Rabu (20/8/2014).

Meski memahami untuk mengurus ribuan anak jalanan yang kurang pendidikan itu bukan perkara mudah, namun bila yang bekerja di panti-panti sosial adalah orang yang punya hati, dirinya yakin anak-anak itu akan dirawat dengan kasih sayang.

"Saya ngerti tidak gampang. Tapi petugas panti harus punya hati. Misalnya anak-anak jangan dibiarkan bau, tidak shampo-an. Jadi anak-anak di panti harus wangi," ujar pria yang karib disapa Ahok itu.

Apalagi menurut Ahok, anak-anak yang dilahirkan tanpa ayah atau ibu dalam keluarga kurang mampu berarti merupakan tanggung jawab pemerintah. Sambung dia, anak-anak jalanan itu meski tak memiliki keluarga yang utuh, tetapi mereka mempunyai para pejabat pemerintahan yang otomatis adalah orang tua mereka.

"Anak terlantar dipelihara oleh negara ini lah dasar UU kita. Setiap pejabat yang tidak perhatikan anak miskin, dia menghina para pejuang dan konstitusi. Karena pemerintah adalah orang tua anak-anak terlantar," jelas Ahok.

Dalam kesempatan itu, Pemprov DKI memberikan sejumlah santuan kepada 1.000 anak jalanan binaan rumah singgah senilai Rp 1.727.880.000, 7.600 anak terlantar binaan non-panti asuhan mendapatkan Rp 14.135.088.000, lalu 150 Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dibantu Rp 289.657.500.

Kemudian, santuan Rp 520.740.000 kepada 300 Anak Dengan Kecacatan (ADK), Rp 534.336.000 kepada 250 balita terlantar, Rp 190.190.000 untuk 100 anak yang memerlukan perlindungan khusus, dan 224 kursi roda untuk anak dengan kecacatan. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini