Sukses

Sukarelawan Yazidi Berlatih Perang Hadapi ISIS

Kaum Yazidi yang melarikan diri dari desa-desa mereka untuk menghindari kaum militan ISIS menjadi sukarelawan untuk melawan par amilitan.

Liputan6.com, Doha - Menghadapi tindakan-tindakan keji gerakan Daulah Islamiyah (Islamic State/IS) yang menyasar warga minoritas di utara Irak dan Suriah, dunia tidak tinggal diam.

Beberapa hari yang lalu, kerjasama pasukan darat Kurdi dan Irak, dengan dibantu oleh serangan udara Amerika Serikat, berhasil merebut kembali kendali bendungan Mosul yang strategis. Bukan hanya itu, warga minoritas yang menjadi korban juga mulai melakukan perlawanan.

Liputan6.com menemukan sebuah cuplikan video yang diunggah ke YouTube oleh Middle East Media Research Institute (MEMRI) pada tanggal 19 Agustus lalu. Cuplikan video itu mencakup terjemahan laporan Al Arabiya TV yang meliput latihan perang bagi para sukarelawan kaum Yazidi.

Berikut ini adalah terjemahan bebas dari siaran wawancara Al Arabiya TV dengan pasukan sukarelawan Yazidi yang ditayangkan pada tanggal 18 Agustus 2014:

Penyiar: Di perbatasan Kurdistan Irak, di Qamishli ini, para pengungsi Yazidi sedang bersiap-siap untuk menyerang balik. Kaum Yazidi yang melarikan diri dari desa-desa mereka untuk menghindari kaum militan ISIS menjadi sukarelawan untuk pelatihan di pangkalan militer Serimli. Mereka sedang bersiap-siap untuk pertempuran baru melawan kaum militan ISIS.

Pelatih: “Beberapa di antara orang-orang ini berasal dari kamp-kamp pengungsi, sedangkan yang lainnya berasal dari…”

Penyiar: “Para sukarelawan ini sedang dilatih oleh kaum Kurdi Suriah, di tengah-tengah tingginya suhu hari ini hingga setidaknya 40 derajat Celcius.”

Pelatih: “Kami memanggil kepada kaum muda Yazidi untuk bergabung dengan kami. Mereka datang berbondong-bondong. Ada 55 orang yang hadir kemarin dan hari ini saja.”

Penyiar: “Para sukarelawan ini menjalankan latihan di markas militer ini, yang berada di bawah kendali kaum militan Kurdi, yang telah menolong kaum Yazidi melarikan diri dari Gunung Sinjar dan melewati perbatasan menuju Suriah.”

Pejuang: “YPG datang dan membersihkan jalan untuk kami. Mereka membawa kami ke kamp ini. Kami menjadi sukarelawan supaya kami bisa kembali ke kampung halaman kami dan memerangi Daulah Islamiyah (Islamic State/IS).”

Penyiar: “Para sukarelawan ini melakukan pelatihan militer. Mereka belajar bagaimana caranya menggunakan berbagai jenis senjata, bagaimana meluncurkan roket, dan bagaimana mengatur penyergapan.”

Pejuang: “Orang-orang ini membantu kami. Mereka melatih kami dan memberikan kami pangan dan pertolongan.”

Penyiar: “Kaum Yazidi akhirnya mengandalkan senjata supaya dapat membalas kaum militan ISIS, yang memaksa mereka meninggalkan rumah-rumah mereka di utara Irak, membunuhi kaum kerabat mereka, mengubur hidup-hidup sejumlah orang di dalam kuburan massal, dan menculik kaum wanita mereka. Masyarakat internasional memandang hal-hal itu sebagai tindakan genosida.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini