Sukses

ISIS Rilis Video Pemenggalan Wartawan AS

Liputan6.com, Damaskus - Ancaman kelompok garis keras yang menyebut diri mereka Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kemudian mendeklarasikan diri sebagai Daulah Islamiyah tampaknya tak main-main dengan Amerika Serikat (AS). Sebuah video yang menunjukkan pemenggalan kepala seorang wartawan AS dirilis oleh kelompok tersebut.

ISIS mengklaim korban bernama James Foley, seorang wartawan freelance yang ditangkap di Suriah pada akhir 2012 lalu. "Hal itu sebagai pembalasan atas serangan udara AS baru-baru ini terhadap kelompok ISIS di Irak," kata militan ISIS yang dikutip BBC, Rabu (20/8/2014).

Kendati begitu, Gedung Putih belum yakin sepenuhnya atas video yang belum diverifikasi tersebut.

Keluarga Foley menulis di laman Facebook, "kita tahu banyak dari Anda sedang mencari konfirmasi atau jawaban. Harap bersabar sampai kita semua memiliki informasi lebih lanjut, dan menjaga Foley dalam pikiran dan doa-doa."

Foley bekerja untuk Amerika Global Pos dan media lainnya termasuk kantor berita Prancis AFP.

Video 'Pesan untuk Amerika'

Dalam video berjudul 'Pesan untuk Amerika', seorang pria seperti James Foley mengenakan pakaian yang bagian lututnya berwarna oranye. Dia berada di samping seorang pria berpakaian hitam yang memegang senjata.

Militan yang berbicara dengan logat Inggris dan mengidentifikasikan dirinya sebagai anggota  ISIS mengatakan, kematian jurnalis ini adalah akibat langsung pengeboman AS terhadap ISIS di Irak.

Amerika Serikat baru-baru ini menggelar sejumlah serangan udara terhadap gerilyawan ISIS di sebagian besar wilayah Irak Utara dan Barat.

Dalam sebuah pernyataan, Global Pos meminta doa untuk Foley dan keluarganya. Selain itu, perusahaan media itu juga meminta semua bersabar lantaran akan dilakukan verifikasi kebenaran video tersebut.

Para pejabat AS juga mengonfirmasi bahwa mereka telah melihat video tersebut. Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Caitlin Hayden mengatakan, "jika video itu asli, kita terkejut oleh pembunuhan brutal seorang wartawan Amerika yang tidak bersalah dan kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan teman-temannya."

Rekaman itu diklaim telah dirilis oleh ISIS. Dalam rekaman tersebut juga menunjukkan tahanan lain yang diidentifikasi oleh militan sebagai reporter Amerika.

ISIS baru-baru ini mengancam akan menyerang warga Amerika. Mereka mengatakan, "kami akan menenggelamkan kalian semua dalam darah."

Kelompok militan ISIS itu dituduh telah membantai ratusan orang di wilayah kendali mereka di Irak dan juga di Suriah timur. Akibat perbuatan keji mereka, sekitar 1,2 juta orang di Irak mengungsi.

Militan ISIS juga telah menganiaya kelompok nonMuslim seperti Yazidi dan Kristen, dan juga memerangi kelompok Muslim Syiah, yang mereka anggap sebagai kelompok di luar mereka. (Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.