Sukses

Israel Kembali Gempur Gaza Saat Gencatan Senjata

Israel mulai melancarkan serangan militer "Protective Edge Operation" sejak 8 Juli 2014 lalu

Liputan6.com, Gaza - Militer Israel kembali melancarkan serangan udara ke Gaza, Palestina saat masa gencatan senjata yang telah disepakati kedua belah pihak. Gencatan senjata sebelumnya telah disepakati, bahwa akan berakhir pada Selasa 19 Agustus 23.59 malam waktu setempat.

Juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev mengatakan pihaknya memutuskan langkah ini sebagai serangan balasan atas roket yang meluncur dari Gaza.

"Roket tersebut yang melanggar kesepakatan gencatan senjata," ujar Mark menuding Hamas yang memulai pertempuran terlebih dahulu, seperti dimuat BBC, Selasa (19/8/2014).

Namun demikian, hingga kini belum ada konfirmasi dari Hamas soal serangan roket dari Gaza. Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum hanya mengatakan bahwa pihak Israel harus mengerti bagaimana semestinya kesepakatan itu disusun.

"Bila Netanyahu tak mengerti bahasa politik di Kairo (tempat mediasi), kami akan melakukan sesuatu agar dia mengerti," kata Fawzi. Memang Hamas sebelumnya kerap keberatan dengan gencatan senjata karena perjanjian yang terkandung di dalamnya dinilai tak adil.

Seorang pejabat senior Palestina mengungkapkan bahwa tidak ada perkembangan yang signifikan dari pembicaraan antara delegasi Israel dan Palestina di Kairo, Mesir.

"Hamas mengatakan tak akan menyerah dan tetap mempergunakan senjatanya. Sementara Israel tetap menegaskan akan mempertahankan blokade perbatasan Gaza untuk menghadang serangan," ujar otoritas tersebut.

Israel mulai melancarkan serangan militer "Protective Edge Operation" sejak 8 Juli 2014 lalu yang dipicu kasus penculikan yang melibatkan pemuda dari kedua negara yang menjadi korban. Israel dan Hamas sejak itu bertempur.

Akibat konflik, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, ada 2.016 warga Gaza yang tewas, termasuk 541 anak-anak dan 250 perempuan. Sedangkan ada 64 jiwa dari Israel yang meregang nyawa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini