Sukses

Kisah Bocah Yazidi Lumpuh Sebatang Kara di Gurun

Akibat lumpuh, bocah malang itu tak bisa menggerakkan tubuhnya sedikit pun. Bahkan tak mampu untuk menutupi matanya dari terik matahari.

Liputan6.com, Baghdad - Malangnya bocah Yazidi ini. Ia ditemukan di gurun Irak sendirian, tanpa satu pendamping pun. Padahal ia dalam kondisi cacat.

Dilansir dari Daily Mail, Selasa (19/8/2014), pasukan Kurdi yang telah menyelamatkan bocah laki-laki itu dari kematian. Diduga orangtuanya tak punya pilihan ketika meninggalkan dia, ketika militan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengejar mereka.

Bocah tak dikenal yang diyakini berusia sekitar 3 tahun itu ditemukan oleh pejuang Kurdi di gurun di luar kota Sinjar di Irak utara. Satu sisi tubuhnya mengalami kelumpuhan.

Menurut perkiraan dokter, orangtuanya diduga meninggalkan si balita tanpa pelindung di bawah paparan sinar matahari dengan suhu mencapai 50 derajat celcius. Akibat lumpuh, bocah malang itu tak bisa menggerakkan tubuhnya sedikit pun. Bahkan tak mampu untuk menutupi matanya dari sengatan terik matahari.

Penderitaan anak itu terungkap dalam sebuah video oleh BBC World Affairs koresponden Paul Wood.

Kini balita malang itu telah menerima perawatan di sebuah rumah sakit tak dikenal di Irak utara, ia bisa bertahan hidup meski diperkirakan akan mengalami kerusakan jangka panjang atau bahkan mungkin permanen kerusakan pada penglihatannya.

Dokter mengatakan mata bocah itu kering, setelah hingga 24 jam menatap langsung ke matahari. Hal itu disebabkan oleh dirinya yang tak bisa bergerak ke arah berbeda karena cacat tubuhnya.

Tidak diketahui persis mengapa anak laki-laki ini ditinggalkan, atau di mana orang tuanya sekarang.

Beberapa orang di rumah sakit percaya ibunya mungkin harus membuat pilihan memilukan, untuk  meninggalkan sang buah hati ketika terlalu lemah untuk membawa seluruh anggota keluarga melarikan diri dari ISIS.

Seorang pengungsi lain mengira ibu anak itu tak sengaja menjatuhkan putranya, dan lari panik ketika militan ISIS mulai menembaki kelompok mereka.

Berita penemuan anak itu datang di tengah meningkatnya kekhawatiran soal nasib 1.500 perempuan Yazidi yang ditahan ISIS.

Selain itu, kekhawatiran muncul akibat banyak yang dipaksa untuk masuk Islam dan menikahi penculik.

Sebagian pengungsi warga Yazidi yang menyelamatkan diri dari ISIS ke Gunung Sinjar sudah pergi meninggalkan kawasan gunung tandus tersebut menuju Kota Dahuk, Irak.

Untuk sementara mereka mengungsi di sebuah gedung yang belum rampung proses pembangunannya.

Untuk mencapai lokasi ini mereka harus berjalan kaki selama 7 hari di tengah cuaca panas dengan suhu 45 derajat Celcius tanpa dibekali makanan dan minuman yang cukup. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini