Sukses

Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina Tersangka Penculikan

Kasus penculikan dan pembunuhan remaja menjadi akar dari konflik Israel dan Palestina saat ini.

Liputan6.com, Tepi Barat - Kasus penculikan terhadap tiga remaja Israel yang diduga dilakukan warga Palestina berujung pada penyerangan terhadap rumah para tersangka.

Seperti dimuat Al-Arabiya, tentara Israel menghancurkan rumah dua tersangka bernama Hussam Kawasme dan Amar Abu Aysha di bagian selatan Kota Tepi Barat pada Senin (18/8/2014) petang waktu setempat. Selain itu, tempat tinggal tersangka ketiga Marwan Kawasme disegel.

Hussam ditangkap aparat Israel pada 11 Juli 2014 lalu lantaran diduga terlibat penculikan terhadap tiga pemuda bernama Gil-Ad Shaer, Naftali Fraenkel, dan Eyal Yifrah. Sementara dua tersangka lain, Amar dan Marwan, saat ini masih buron.

Dalam dokumen gugatan, Hussam disebutkan telah mengakui membantu mengatur skenario penculikan dan menjadi pemasok senjata untuk kedua pelaku lain. Disebut pula dana pembelian senjata itu berasal dari Hamas. Belum ada konfirmasi dari Hamas sejauh ini.

Selain itu, pria berusia 40 tahun itu dituduh membantu proses penguburan 3 korban dengan membeli tanah sebagai lokasi pemakaman.

Kasus penculikan dan pembunuhan remaja itu menjadi akar dari konflik Israel dan Palestina saat ini. Ketiga remaja Israel, Gil-Ad Shaer, Naftali Fraenkel, dan Eyal Yifrah menghilang pada 12 Juni lalu. Mereka kemudian ditemukan tewas 2 pekan kemudian.

Tak lama berselang, seorang pemuda Palestina dilaporkan diculik dan dibakar hidup-hidup. Remaja bernama  Mohammad Abu Khdai ditemukan tewas mengenaskan pada 2 Juli lalu. Pihak keluarga menuding pembunuhan itu sebagai aksi balasan Israel.  

Israel beberapa hari kemudian memutuskan untuk melancarkan agresi militer "Protective Edge Operation" ke Gaza sebagai upaya yang mereka klaim untuk melindungi diri.

Menurut pihak Israel, kelompok Hamas Palestina kerap melontarkan roket ke Tel Aviv, yang dinilai sangat membahayakan warga mereka. Namun bagi Hamas, Israel juga yang membuat ulah dengan memblokade wilayahnya.

Israel dan Hamas saat ini tengah berdialog dengan bantuan mediasi Mesir setelah gencatan senjata selama enam hari, dalam dua tahap. Pertama, gencatan dari Senin 11 Agustus sampai Kamis 14 Agustus. Kemudian dilanjutkan hingga Minggu 17 Agustus.

Jumlah korban jiwa di pihak Palestina mencapai 2.000 orang akibat gempuran Israel sejak 8 Juli. Sementara ada sekitar 64 orang Israel yang tewas dalam konflik tersebut. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.