Sukses

Misteri Baru, Siapa Penarik Uang Rekening Penumpang Tewas MH370?

Uang tunai berjumlah 111 ribu ringgit atau Rp 408,76 juta digasak dari rekening 4 penumpang pesawat yang raib.

Liputan6.com, Kuala Lumpur- Lima bulan berlalu, pesawat Malaysia Airlines MH370 belum juga diketahui keberadaannya. Di mana, mengapa, dan bagaimana nasib 239 orang di dalamnya masih jadi misteri terbesar dalam sejarah penerbangan modern.

Kini misteri baru muncul. Uang tunai berjumlah 111 ribu ringgit atau Rp 408,76 juta digasak dari rekening 4 penumpang pesawat yang raib pada 8 Maret 2014 lalu.

Kepala Departemen Investigasi Kejahatan Komersial Kuala Lumpur, Izany Abdul Ghany mengatakan, uang sejumlah itu ditarik lewat beberapa transaksi ATM.

Bank di mana uang tersebut disimpan memergoki penarikan uang mencurigakan pada 18 Juli 2014. Setelah melakukan investigasi internal, bank akhirnya mengajukan laporan ke polisi pada 2 Agustus 2014.

"Kami menginvestigasi ini sebagai kasus akses yang tidak sah dengan maksud untuk melakukan kejahatan," kata dia seperti Liputan6.com kutip dari situs AsiaOne, Jumat (15/8/2014).

Ia tak menyebut apakah ada kemungkinan pelakunya dari pihak internal bank. Namun, "kami punya rekaman CCTV dari bank untuk menginvestigasi para tersangka," kata Izany Abdul Ghany.

Kasus tersebut diperkarakan berdasarkan UU Kejahatan Komputer 1997 Malaysia, di mana pelakunya diancam hukuman denda lebih dari US$ 50 ribu dan atau pidana penjara selama 10 tahun.

Malaysia Airlines MH370 lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 8 Maret 2014 pukul 00.41 lewat tengah malam waktu negeri jiran. Pesawat itu menghilang dari radar sipil ketika transponder berhenti mengirimkan data sekitar pukul 01.21.

Analisis data dari firma satelit Inggris, Inmarsat menyimpulkan, MH370 berakhir di selatan Samudera Hindia -- lokasi yang jauh melenceng dari rute yang ditempuh saat itu, Kuala Lumpur-Beijing.

Belum lagi kering air mata keluarga dan kerabat korban, kecelakaan kembali menimpa Malaysia Airlines. Penerbangan MH 17 jatuh ditembak rudal di wilayah timur Ukraina yang bergolak pada Kamis 17 Juli 2014. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini