Sukses

ISIS Ingin Dirikan Negara Islam dengan Cara Tak Islami...

Sejumlah daerah mewaspadai penyebaran ideologi kelompok ISIS. Yang menggunakan cara-cara kekerasan.

Liputan6.com, Bekasi - Masyarakat di Kudus juga telah mendapatkan imbauan terhadap kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal itu disampaikan oleh Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol M. Ibnu Sukhelan. Dalam imbauannya, Ibnu mengingatkan masyarakat di Kabupaten Kudus untuk mewaspadai penyebaran ideologi kelompok ISIS.

"Kelompok ISIS tersebut memiliki tujuan mendirikan Negara Islam dengan cara-cara yang tidak Islami," ujar Ibnu di Kudus, Sabtu (9/8/2014).

Bahkan, lanjut dia, kelompok tersebut juga berupaya mencapai tujuan dengan menghalalkan segala cara, termasuk dengan cara kekerasan sekalipun. Kewaspadaan yang bisa dilakukan oleh masyarakat, salah satunya dalam mengundang penceramah pengajian harus harus selektif.

"Hal terpenting yang perlu diperhatikan, salah satunya soal ajak umat menjalankan ibadah harus sesuai kaidah," jelas Ibnu.

Upaya lain mencegah penyebaran paham tersebut, yakni dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak guna melakukan pemantauan terhadap segala kemungkinan terkait ISIS. Selain itu, juga akan digandeng aparat seperti dari Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kudus, Kepolisian, dan MUI dalam melakukan sosialisasi ke berbagai kelompok masyarakat.

"Tujuannya, agar masyarakat lebih memahami terhadap kemungkinan disusupi paham ISIS," ucap Ibnu.

Menurut dia, salah satu peluang yang kemungkinan akan dimanfaatkan kelompok tertentu untuk memasukkan paham radikal yang menjadi ciri khas ISIS melalui kegiatan keagamaan.

Upaya kelompok tersebut merekrut anggota baru, lanjut dia, memang perlu diwaspadai karena tujuan mereka memang menambah jumlah anggota, baik yang sifatnya permanen atau hanya sekadar simpatisan.

Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Kudus, Djati Solechah, mengungkapkan upaya pemkab mencegah masuknya paham radikal di antaranya dengan menjalin kerja sama berbagai pihak, termasuk pemerintahan desa terkait adanya paham radikal yang menjadi ciri khas ISIS.

Kudus yang dikenal sebagai kota santri, urai dia, bisa saja menjadi target masuknya paham radikal ISIS.

Oleh karena itu, tambah dia, salah satu upaya pencegahan yakni dengan menyosialisasikan hal itu dengan melibatkan aparatur pemerintah desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kudus, M. Syafiq Nashan mengungkapkan paham ISIS memang patut diwaspadai karena dalam mencapai tujuan menggunakan cara-cara kekerasan, bahkan terhadap sesama umat Islam sekalipun.

"Cara-cara kekerasan memang tidak dibenarkan dalam Islam sehingga masyarakat juga perlu waspada," tutur dia.

Menurut rencana, ujar dia, MUI bersama sejumlah pihak terkait akan melakukan sosialisasi soal kelompok ISIS kepada masyarakat agar informasi yang diperoleh lebih lengkap dan memahami dampaknya ketika paham tersebut sampai menyebar di Tanah Air, termasuk di Kudus.

Pemerintah Kota Bekasi Jawa Barat juga melakukan hal serupa terhadap kelompok ISIS. Dengan cara mengintensifkan penyuluhan dampak negatif aktivitas organisasi radikalisme itu kepada masyarakat di wilayah setempat.

"Yang saat ini menjadi skala prioritas adalah kaum pelajar. Agar dengan pembekalan ini mereka jadi tahu bagaimana pencegahannya," kata Kepala Bagian Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kota Bekasi, Rudi Sabarudin, di Bekasi.

Menurut Rudi, penyuluhan itu juga berlaku pada seluruh lapisan masyarakat yang akan disampaikan melalui masing-masing perwakilan tokoh masyarakat.

"Pemkot Bekasi tidak akan mentolerir ajaran ISIS di tengah masyarakat," kata dia.

Menurut dia, penyuluhan terhadap bahaya ISIS dilakukan pihaknya dengan melibatkan Komite Intelejen Daerah (Kominda) Kota Bekasi.

Penyuluhan itu dilakukan dengan mendatangi 56 kantor kelurahan di 12 kecamatan setempat dengan mengumpulkan sejumlah peserta penyuluhan dari kalangan warga, pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat.

"Pencegahannya dengan sosialisasi kepada instansi terkait, menggandeng tokoh agama, serta tokoh masyarakat, dan pengurus masjid yang ada di Kota Bekasi," kata Ketua Harian Kominda Kota Bekasi, Maryono.

Menurut Maryono, ideologi ISIS di antaranya dapat memecah keutuhan umat Islam, karena ideologinya mengajarkan radikalisme, seperti aksi bom bunuh diri dan peperangan dengan siapa pun yang tidak sejalan dengan ideologi mereka. Bahaya lainnya organisasi ISIS dilihat dari kepentingan berbangsa dan bernegara adalah dapat merusak kesatuan Negari RI.

"Karena ISIS tidak menghendaki adanya perbedaan yang justru menjadi fondasi utama dari ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," tukas Maryono. (Ant/Ein)

Baca Juga:

Mendagri Minta Kepala Daerah Cegah Penyebaran Paham ISIS

Pemkab Garut dan Tasikmalaya Deklarasi Menolak Paham ISIS Bahas ISIS, Tokoh Agama Sumsel "Tarik Urat"

Gelombang Penolakan ISIS di Jambi, Bogor, dan Ambon

Waspada ISIS, Polisi Cek Rumah Kontrakan dan Kos-kosan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini