Sukses

Ini Penyebab Anggota Brimob Cianjur Dikeroyok Anggota TNI

Dalam kejadian ini, Anggota Brimob Cipanas Cianjur Bharada Asep Dedi harus mendapat perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto.

Liputan6.com, Bandung - Keributan terjadi di Mako Brimob Cipanas, Kabupaten Cianjur yang diduga dilakukan anggota Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) Cianjur dengan menyerang anggota Brimob Polda Jabar. Akibatnya, Anggota Brimob Cipanas Cianjur Bharada Asep Dedi harus mendapat perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto.

Kasatbrimob Polda Jabar Kombes Pol Waris Agono mengatakan penyebab penyerangan dipicu oleh salah paham usai korban ikut dalam pengamanan Presiden, Kamis (7/8/2014) malam. Saat itu, Asep dalam perjalanan pulang menuju asrama Mako Brimob.

"Pada saat pulang, sampai di Pasar Cipanas diteriaki oleh orang berpakaian preman dengan kata tidak sopan. Akhirnya ribut mulut dan dilerai oleh komandan Brimob. Ternyata orang yang meneriaki itu oknum anggota Armed," jelas Waris di Mapolda Jabar, Jumat (8/8/2014).

Menurut Waris, perselisihan Asep dengan oknum TNI tersebut sebenarnya sudah diselesaikan saat itu juga. Asep pun pulang ke asrama pada pukul 17.00 WIB. Namun rupanya persoalan itu malah berbuntut panjang.

Pada pukul 19.30 WIB, waktu yang sama, Waris menuturkan, ada sekitar 20 motor atau 40 orang anggota Yon Armed mendatangi komplek asrama Brimob Cipanas. "Mereka (para pelaku) menyerang anggota (Asep). Padahal anggota (Asep) sedang berpakaian dinas," ucap Waris.

Waris menambahkan, kasus ini selesai setelah Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi menyampaikan permohonan maaf dan siap bertanggung jawab.

Kapendam III Siliwangi Kolonel M Affandi mengimbau anggotanya tidak terpengaruh dan terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Affandi pun memastikan mereka yang terlibat dalam aksi tersebut akan dikenai sanksi tegas.

"Ya pasti sanksi ada bagi mereka yang melakukan pelanggaran. Untuk jumlah yang diamankan belum tahu, saya sekarang menuju ke sana (Cianjur)," pungkas Affandi. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini