Sukses

ISIS Diduga Culik 400 Wanita Warga Minoritas Yazidi di Irak

IS membagikan wanita-wanita korban penculikan itu kepada para pejuangnya di dalam hutan-hutan di Mosul dan Tal Afar.

Liputan6.com, Sinjar Gerak maju kelompok Daulah Islamiyah (Islamic State/IS) menimbulkan banyak korban dan kerusakan di jalur penyebaran mereka, baik di Suriah maupun Irak.

Bukan hanya rumah-rumah ibadah dan situs-situs bersejarah, sudah jatuh ribuan korban jiwa. Menurut laporan bulan Juni tahun ini, sudah ada setidaknya 170.000 korban jiwa sejak krisis Suriah dimulai, walaupun IS baru ikut terlibat beberapa saat setelah dimulainya konflik.

Bagi mereka yang tidak terbunuh, penderitaan yang dialami sungguh beraneka ragam. Selain terusir dari tempat-tempat tinggal mereka, para wanita mengalami berbagai penistaan tambahan yang merendahkan kehormatan mereka sebagai wanita. Demikianlah yang dilansir Liputan6.com dari Syria Direct (8/8/2014).

Kelompok Daulah Islamiyah (Islamic State/IS) ditengarai telah menculik lebih dari 400 wanita Yazidi dari Sinjar di utara Irak pada Selasa malam lalu, demikian dilaporkan oleh kantor berita Shafaaq News pada Rabu lalu. Kantor berita ini diketahui mendukung Kurdistan.

"IS membagikan wanita-wanita korban penculikan itu kepada para pejuangnya di dalam hutan-hutan di Mosul dan Tal Afar," demikian dilaporkan oleh koresponden untuk suatu kanal berita Kuwait, Aladalah TV, pada Rabu lalu.

Yazid adalah kelompok agama minoritas di utara Suriah dan Irak dan berbahasa Kurdi. Kota Sinjar terletak di utara perbatasan antara Suriah dan Irak.

Penculikan itu terjadi di tengah-tengah pengambilalihan Sinjar oleh IS yang dimulai Minggu lalu. Sinjar merupakan kampung halaman bagi banyak kaum Yazidi di Irak. Ribuan orang telah mengungsi dari kawasan itu.

Kawasan ini telah dilindungi oleh kekuatan militer Kurdi Irak yang dikenal dengan pershmerga, namun dikalahkan secara singkat melawan serangan-serangan IS.

Kejatuhan Sinjar merupakan pertama kalinya kemunduran besar secara militer bagi kekuatan Kurdi di Irak sejak IS mengambil alih Mosul di bulan Juni lalu.

Sementara itu, ribuan warga Yazidi lainnya, yang gentar melihat kekejian kelompok ekstremis itu, tidak mampu melarikan diri dan terjebak di puncak Gunung Sinjar dan sekarat karena kehausan.

Pencaplokan IS atas kawasan itu memungkinkan akses yang lebih besar di antara kekuatan-kekuatan mereka di kota Hasakah di timur laut negara Suriah dan kota Mosul di utara negara Irak. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini