Sukses

Mirip ISIS, Bendera di Masjid Yogyakarta Diturunkan

Salah satu pembuat bendera mengaku membuat bendera mirip punya ISIS itu karena terinspirasi film Umar bin Khattab.

Liputan6.com, Yogyakarta - Dinilai sangat mirip dengan bendera ISIS, takmir Masjid Ar-Rahmat menurunkan bendera yang sudah terpasang di area masjid sejak Februari 2013.

Komardiyana, 49 tahun, Ketua Takmir Masjid Ar-Rahmat Ngampilan NG 1 / 113 RT 05 RW 01 Ngampilan, Kota Yogyakarta, menurunkan bendera bertuliskan La Ilaha Illallah Muhammadar Rasulullah, karena maraknya pemberitaan tentang Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Sekilas bendera itu sangat mirip karena menggunakan kain hitam dan tulisan berwarna putih. Namun Komardiyana menjelaskan, tidak ada tulisan ISIS dalam bendera tersebut. Bendera itu dibuat sendiri oleh anak-anak remaja masjid dan digunakan sejak 2009. Pada 2013, bendera tersebut dipasang di atas tempat wudhu, di samping masjid.

"Wah kok podo (sama) mirip, bukan ISIS. Tulisannya La Ilaha Illallah Muhammadar Rasulullah. Tapi ngga ada lambang ISIS-nya. Kita masangnya sudah lama. Daripada kisruh mending diudunke ae (diturunkan saja)," ujar Komardiyana, Kamis (07/08/2014).

Bendera itu sekarang sudah diamankan oleh korem. Pihak korem juga sudah memberi penjelasan agar tidak ikut-ikut masalah ISIS. Pihak masjid pun juga sudah dimintai keterangan oleh polsek setempat.

"5 hari lalu datang dari korem ngasih penjelasan dan saya simpan saja. Ada 4 semua. Kemarin saya dipanggil polsek Ngampilan dimintai keterangan," ujar karyawan Universitas Negeri Yogyakarta itu.

Komardiyana menegaskan, di wilayahnya tidak ada paham atau pergerakan berbau ISIS. Bahkan ia sudah mewanti-wanti masyarakat agar tidak terlibat ISIS. Komardiyana pun tak segan melaporkan jika ada pergerakan yang membawa nama ISIS di wilayahnya.

"Insya Allah nggak ada. Saya sudah janji sama Kapolsek tak laporke tenan (dilaporkan). Jangan sampai Islam hancur karena segelintir orang," ujarnya.

Salah satu pembuat bendera, Aditya (20), yang mengajar di TPA Masjid Ar-Rahmat menjelaskan, bendera itu adalah bendera Islam dan sudah dipakai sejak 2009. Ia memasang bendera tersebut karena terinspirasi film Umar bin Khattab.

"Kita bikin sendiri. Beli kain hitam tulisannya dari cat. Kainnya hitam tulisannya Syahadat saja. Lebarnya 2x1 meter ada 4 bendera," ujar Aditya. (Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini