Sukses

Australia Kontrak Perusahaan Belanda Cari MH370 di Dasar Laut

"Fugro dipilih setelah menawarkan nilai terbaik untuk solusi teknis pencarian. Saya tetap optimis bahwa kami akan menemukan pesawat itu."

Liputan6.com, Sydney - Hampir 5 bulan keberadaan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 tak kunjung diketahui. Pencarian pun telah dihentikan sementara waktu untuk mempersiapkan proses pencarian berikutnya. Kini Australia dikabarkan telah memberikan kontrak kepada perusahaan baru untuk mencari pesawat milik Pemerintah Malaysia itu.

Dilansir dari The Star Malaysia, Rabu (6/8/2014), otoritas Negeri Kanguru memberikan wewenang kepada perusahaan teknik Belanda, Fugro. Mereka diminta melakukan pencarian di dasar laut, di lokasi yang diyakini menjadi peristirahatan terakhir MH370.

"Fugro dipilih setelah menawarkan nilai terbaik untuk solusi teknis pencarian. Saya tetap optimis kami akan menemukan pesawat yang hilang dalam area pencarian prioritas," kata Menteri Transportasi dan Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss di Canberra. Pencarian nanti diharapkan bisa membuka misteri terbesar di dunia penerbangan modern.

Dalam tender dengan Fugro, tahap pencarian pesawat berpenumpang 239 orang itu dimulai bulan depan. Diperkirakan pencarian akan memakan waktu hingga satu tahun. Fokus pencarian 60.000 km persegi (23.000 mil persegi) di dasar laut, sekitar 1.600 km (1.000 mil) arah barat dari Perth.

Fugro dilaporkan akan menggunakan dua kapal yang dilengkapi scan sonar, multibeam echo sounders, dan kamera video untuk menjelajahi dasar laut, yang bisa mencakup kedalaman 5.000 m (16.400 kaki).

Sejauh ini, perusahaan Belanda itu sudah melakukan pemetaan bawah laut secara rinci tentang area pencarian, bersama kapal Angkatan Laut Cina.

"Kami belum selesai pemetaan, jadi kami masih meneliti yang kami belum ketahui, gunung berapi bawah laut dan berbagai hal lain," kata Kepala Dewan Keamanan Transportasi Australia Martin Dolan. "Kami menemukan beberapa kejutan dalam pencarian," tambah Dolan.

Sejauh ini, Australia telah menyiapkan dana 80 sampai 90 juta dolar Australia. Anggaran itu disebut-sebut sebagai paling mahal yang pernah ada.

Pesawat Boeing 777-200 ER itu hilang pada 8 Maret, dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, Cina. Di antara penumpang, ada Warga Negara Indonesia. (Sun)

Baca Juga:

MH370 Belum Ditemukan, Dunia Penerbangan Malaysia Kembali Berduka 

Malaysia Tepis Isu Kekuatan Misterius di Balik Hilangnya MH370

MH370 Pesawat Hantu?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini