Sukses

Pentagon Konfirmasi Jenderal AS Tewas Didor Tentara Afghanistan

Hal ini bukan pertama kalinya tentara maupun polisi Afghanistan menyerang pasukan internasional.

Liputan6.com, Kabul - Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau biasa disebut Pentagon mengonfirmasi tewasnya seorang jenderal di Kabul, Afghanistan.

Badan Militer Negeri Paman Sam itu membenarkan bahwa jenderal mereka tewas dalam sebuah serangan di usat latihan militer Qargha, pinggiran Ibukota Kabul. Serangan itu disebut yang paling parah sejak insiden 11 September 2011 atau 9/11.

Seperti dimuat Al-Arabiya, Rabu (6/8/2014), Pentagon menjelaskan bahwa jenderal AS ditembak oleh seseorang yang mengenakan pakaian tentara Afghanistan.

"Di ditembak setelah penyerang melepaskan tembakan," demikian pernyataan Pentagon.

Sekretaris Pers Pentagon Laksamana John Kirby sebelumnya menolak memberikan identitas lengkap jenderal tersebut, tapi banyak laporan media mengatakan ia adalah seorang jenderal Angkatan Darat bintang dua.

Selain jenderal Amerika Serikat, 15 personel militer lainnya dilaporkan terluka, termasuk seorang jenderal asal Jerman.

Korban penembakan merupakan tentara dengan pangkat tertinggi yang tewas di Afghanistan sejak invasi pimpinan Amerika Serikat ke Afghanistan tahun 2001.

Sebuah sumber di Departemen Pertahanan Afghanistan menyebutkan bahwa pelaku penembakan jenderal direkrut sebagai tentara tiga tahun lalu.

Presiden Afghanistan, Hamid Karzai -yang akan habis masa jabatannya- mengecam serangan yang disebutnya pengecut.

"Itu merupakan pekerjaaan dari para musuh yang tidak ingin melihat Afghanistan berdiri sendiri yang kuat," tuturnya, seperti dimuat BBC.

Hal ini bukan pertama kalinya tentara maupun polisi Afghanistan menyerang pasukan internasional. Pada Februari 2014, dua pria yang mengenakan seragam militer Afghanistan menembak mati dua tentara Amerika Serikat di Provinsi Kapisa, Afghanistan Timur.

Baca juga:

2 Tentara Israel yang Tewas di Jalur Gaza Warga AS

Obama: Kami Dukung Agresi Militer Israel ke Gaza

6 Militan Tewas Dalam Serangan Pesawat Tanpa Awak di Pakistan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini