Sukses

Abu Bakar Baasyir Tak Ikut ISIS, Tapi...

Melalui asisten pribadinya Hasyim Abdullah, Baasyir membantah pernah mengucap sumpah setia atau berbaiat kepada ISIS.

Liputan6.com, Cilacap - Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki Abu Bakar Baasyir (ABB) disebut-sebut telah bergabung dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Namun, melalui asisten pribadinya Hasyim Abdullah, Baasyir membantah.

Menurut Hasyim, terpidana kasus terorisme itu tidak pernah mengucap sumpah setia atau berbaiat kepada ISIS, melainkan kepada Daulah Khilafah Islamiyyah.

"Pemberitaan itu perlu diluruskan. ISIS itu sebelum terbentuknya Daulah Khilafah Islamiyah," kata Hasyim di Cilacap, Selasa (5/8/2014).

Dalam hal ini, jelas dia, setelah terbentuknya Daulah Khilafah Islamiyah lalu diangkatlah seorang khalifah sebagai ulil amri atau pemimpin dunia. "Itulah yang membuat ustad ABB berbaiat kepada khilafah bukan kepada ISIS."

Menurut Hasyim, ISIS hanyalah sebuah organisasi yang memperjuangkan kekuasaan di Irak dan Suriah atau gerakan perjuangan jihad. Setelah di berbagai wilayah yang dikuasai ISIS diberlakukan syariat Islam, maka dibentuklah khalifah sehingga berubah menjadi Daulah Khilafah Islamiyah.

"Atas dasar Daulah Khilafah Islamiyah itulah, banyak orang berbaiat karena menyangkut keyakinan. Dalam Islam itu, apabila sudah terbentuk khilafah maka wajib bagi kaum muslimin di mana saja untuk berbaiat kepada khalifah karena kalau tidak (berbaiat) akan terkena ancaman Rasulullah, yaitu mati jahiliyah," terangnya.

Akan tetapi, sambungnya, yang dipermasalahkan saat ini bukan khalifahnya melainkan ISIS-nya. "Seolah-olah ada unsur kriminalnya, padahal tidak ada. Kalau bicara khalifah itu kewajiban semua orang," ujar Hasyim.

>>>Baasyir Baiat Napi?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Baasyir Baiat Napi?

Baasyir Baiat Napi?

Terkait pemberitaan Baasyir membaiat sejumlah terpidana kasus terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Hasyim juga meluruskannya. "Ustad ABB itu bukan membaiat yang ada di dalam (Lapas Pasir Putih), tetapi bersama-sama dengan orang yang sepaham atau orang yang sudah sepakat untuk berbaiat kepada khalifah," terangnya.

Dari 43 terpidana kasus terorisme di Lapas Pasir Putih, ungkapnya, ada 23 orang termasuk Baasyir yang sepakat untuk berbaiat kepada khalifah. Menurut dia, Baasyir menghormati perbedaan keyakinan sehingga tidak memaksa terpidana kasus terorisme lainnya untuk berbaiat kepada khalifah.

"Masalah berbaiat itu masalah perbedaan sudut pandang dalam agama. Mestinya ulama berbicara masalah ini," katanya.

Sebelumnya, Baasyir dikabarkan telah membaiat sejumlah terpidana kasus terorisme yang menghuni Lapas Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, untuk mengikuti ISIS. Pemberitaan tersebut muncul setelah beredarnya foto Baasyir bersama sejumlah terpidana kasus terorisme lengkap dengan bendera ISIS.

Sementara itu, Menkopolhukam Djoko Suyanto mengatakan bahwa Pemerintah Republik Indonesia menolak paham ISIS berkembang di Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan kebhinekaan yang menaungi NKRI.

"Pemerintah dan negara menolak dan tidak mengizinkan paham ISIS yang akhir-akhir ini menjadi IS (Islamic State) berkembang di Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan kebhinekaan kita di bawah NKRI," ungkap Djoko. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.