Sukses

Ini Tujuan Anggota TNI Sambangi Ruang Kerja Ahok

Ahok saat itu sedang menerima tamu dari Belanda.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga anggota TNI gagal menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Sebab, Wagub DKI yang karib disapa Ahok itu memang tidak dijadwalkan bertemu dengan mereka.

Ahok saat itu sedang menerima tamu dari Belanda. Ketiga anggota TNI itu kemudian menemui Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso.

Ketika dikonfirmasi apakah kedatangan anggota TNI itu terkait adanya kasus salah tangkap oleh Satpol PP terhadap oknum diduga TNI di Monas, Kukuh membantahnya. Menurutnya, persoalan tersebut telah selesai. Kedatangan mereka hanya untuk silaturahmi pejabat baru sekaligus berkoordinasi terkait penertiban pedagang kaki lima atau PKL.

"Satpol PP itu mitranya TNI dan polisi. Kasus itu sudah selesai dari kemarin. Beliau pejabat baru mau memperkenalkan diri. Dengan Garnisun juga tadi ketemu," ucap Kukuh ketika dihubungi, Jakarta, Senin (4/8/2014).

Ia menjelaskan Letkol Edwin yang menemui sore tadi baru menjabat sebagai Dandim (Komandan Distrik Militer) Jakarta Pusat dan ingin bersilaturahmi dan memperkenalkan diri kepada Wagub DKI. Juga kepada Satpol PP yang menjadi mitra.

Sementara, Asisten Administrasi Garnisun Joko Slamet menemuinya untuk melakukan koordinasi perihal penertiban PKL di kawasan Monas. Sehingga Kukuh kembali menegaskan tak ada keterkaitan kasus salah tangkap Satpol PP tersebut dengan kedatangan anggota TNI ke Balaikota.

"Saling mengunjungi. Mampir aja," ucap Ahok.

Pada Sabtu 2 Agustus lalu, dalam razia pedagang kaki lima (PKL) di Monas, Satpol PP diduga salah tangkap sehingga sempat menimbulkan kericuhan. Pihak yang ditangkap diduga seorang anggota TNI berpakaian biasa yang dikira PKL oleh Satpol PP.

Akibatnya, seorang anggota Satpol PP diamankan di Mapolsek Gambir, Jakarta Pusat. Sebab, pihak tersebut melapor ke polisi.

Pihak Polsek Gambir juga memanggil beberapa anggota Satpol PP lainnya untuk dimintai keterangan tambahan. Hanya, korban yang diduga salah tangkap belum dapat dipastikan anggota TNI atau warga biasa.

Namun, Ahok mengatakan tidak terima salah seorang Satpol PP Jakarta sempat diperiksa oleh polisi karena dugaan salah tangkap ketika operasi razia PKL di kawasan Monas pada Sabtu kemarin. Ia juga mengaku heran mengapa jika pihaknya melakukan penertiban kerap dianggap melanggar. Sementara ketika Satpol PP terluka, tak ada pihak yang diperiksa polisi.

"Jadi Satpol PP tiap kali melakukan tindakan di Monas pasti dipanggil polisi, di-BAP sebagai pengeroyokan, itu kan konyol. Padahal waktu orang kita bocor kepalanya, nggak pernah ada yang di-BAP. Alasannya apa?" cetus Ahok.

Menurut Ahok, Satpol PP hanya melaksanakan tugas menegakkan Perda Ketertiban Umum dengan merazia PKL yang menduduki kawasan yang tidak diperuntukkan untuk berdagang. Ahok pun mengaku tak habis pikir dengan adanya pemeriksaan terhadap Satpol PP DKI yang jelas hanya menjalankan tugasnya.

Baca juga:

Menanti 1 Jam, 3 Anggota TNI Gagal Bertemu Ahok
Setuju Satpol PP Dipersenjatai, Ahok: Biar Baku Tembak di Monas
Ahok Tak Terima Satpol PP-nya Diperiksa Polisi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini