Sukses

SBY: Rakyat Jangan Terpengaruh ISIS, Tak Semuanya Terkait Agama

"Menyimpulkan kalau konflik di Timur Tengah itu Islam dan nonIslam, Islam lawan Barat itu keliru."

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan gerakan radikal yang diserukan oleh kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam di Irak dan Suriah belakangan ini. Menurut SBY, tidak semua persoalan yang terjadi di Timur Tengah selalu berkaitan dengan masalah agama.

"Kita paham mayoritas masyarakat Indonesia adalah Muslim. Negara Timur Tengah banyak mendapat kepedulian dari masyarakat kita. Itu yang patut kita perhatikan sekarang ini. Namun saya perlu sampaikan, tidak semua persoalan yang terjadi di Timur Tengah itu persoalan agama," ujar SBY saat membuka rapat terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/8/2014).

Dengan demikian lanjut SBY, semua persoalan yang terjadi di Timur Tengah tidak dapat selalu disimpulkan sebagai konflik antara masyarakat Muslim dengan non-Muslim.

"Jadi, menyimpulkan kalau konflik di Timur Tengah itu Islam dan non Islam, Islam lawan Barat itu keliru. Ada pula Islam lawan Islam, tidak juga Islam lawan barat," kata SBY.

Menurut SBY, pemerintahannya melalui Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Pohukam) terus berupaya mengelola dampak dan implikasi perkembangan yang terjadi di Timur Tengah belakangan ini, khususnya mengenai ISIS.

"Perkembangan situasi di Irak, Siria dan tempat-tempat lain, kita ikuti yang disebutkan dengan Islamic State yang menyerukan kepada siapapun yang beragama Islam berjuang bersama. Setiap negara punya Undang-undang, sistem, dan kebijakan supaya tidak mengombang-ambingkan masyarakat," tandas SBY. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini