Sukses

Militan ISIS Rebut Kota Sinjar dan Bendungan Terbesar di Irak

Pengendalian bendungan oleh militan ekstremis Sunni ini dapat menjadi ancaman di Baghdad, karena lebih mudah membanjiri kota-kota besar.

Liputan6.com, Bagdad - PBB memperingatkan kepada sekitar 200.000 warga agar meninggalkan rumah mereka, sesudah kaum militan Daulah Islamiyah atau Negara Islam --yang dulu ISIS-- mengambil alih lagi sejumlah kota Sinjar, sebuah kota di utara Irak yang berbatasan dengan Suriah.

Seperti diberitakan BBC, Senin (4/8/2014) Daulah Islamiyah berhasil merebut kota Zumar dan 2 tambang minyak dari pasukan Peshmerga suku Kurdi, Sabtu 2 Agustus lalu.

Utusan khusus PBB untuk Irak Nickolay Mladenov mengatakan, ini suatu tragedi kemanusiaan. "Tragedi kemusiaan sedang berlangsung di Sinjar. PBB sangat memprihatinkan keselamatan jasmani warga sipil ini."

"Situasi kemanusiaan warga sipil ini dilaporkan sangat mengerikan, dan mereka sangat memerlukan kebutuhan dasar seperti makanan, air minum, dan obat-obatan," tambahnya.

Sebagian warga Sinjar diyakini sudah terusir akibat kedatangan pasukan Daulah Islamiyah sebelumnya di utara Irak. Penghuni kota itu kebanyakan adalah warga Yazidi Kurdi, yang dianggap sesat oleh militan Daulah Islamiyah.

Militan Daulah Islamiyah juga telah mengambil alih bendungan terbesar Irak setelah melawan pejuang Kurdi, yang juga kehilangan 3 kota dan ladang minyak pada Minggu 3 Agustus, seperti beberapa saksi mata yang disebutkan kantor berita Reuters.

Pengendalian bendungan oleh militan ekstremis Sunni ini dapat menjadi ancaman di Baghdad, karena lebih mudah membanjiri kota-kota besar.

Daulah Islamiyah merebut sejumlah besar kawasan utara Irak dari tangan pemerintah dalam serangan besar-besaran Juni lalu. Minggu 3 Agustus kemarin, militan Daulah Islamiyah berhasil menguasai ladang minyak dekat kota Irak Zumar setelah pertempuran dengan pasukan Kurdi yang memiliki kendali wilayah itu.

Zumar adalah pos Kurdi mayoritas kecil barat laut dari Mosul, yang digunakan untuk berada di bawah kontrol pemerintah federal tetapi diambil alih oleh Peshmerga pada bulan Juni.

Pejuang Daulah Islamiyah menewaskan 16 tentara Kurdi dalam serangan di Irak utara, sementara 30 pasukan pro-pemerintah tewas memerangi jihad di garis depan lainnya, kata para pejabat Sabtu.

Baca juga:

Militan ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus

Mengenal Lebih Jauh Abu Bakr al-Baghdadi, Pemimpin Negara Islam

Pemimpin Boko Haram Nyatakan Dukungan ke ISIS dan Al Qaeda

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini