Sukses

Mantan Buruh Bangunan Bangun Panti Rehabilitasi Jiwa

Melihat banyaknya penderita gangguan jiwa, hidup dijalanan dan terlantar, sejak itu Jamiin tak pernah bisa memalingkan wajah dari mereka.

Liputan6.com, Jombang - Peserta senam pagi bebas mengikuti alunan musik. Kekompakan bukan menjadi hal utama yang penting semua ikut serta. Hal tersebut menjadi awal rutinitas pagi itu di Griya Cinta Kasih, sebuah panti rehabilitasi gangguan jiwa di Jombang, Jawa Ttimur.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (3/8/2014), setiap pagi ratusan penghuni panti wajib jalan keliling kampung. Ini bertujuan agar mereka bisa berbaur dengan warga sekitar.

Ratusan penderita gangguan jiwa tinggal di sebuah panti rehabilitasi yang didirikan Jamiin, mantan buruh bangunan yang kini berusia 48 tahun. Sejak 12 tahun lalu hati Jamiin terpanggil. Ia tak tega melihat banyaknya penderita gangguan jiwa, hidup di jalanan dan terlantar.

Sejak itulah Jamiin tak pernah bisa memalingkan wajah dari mereka. Rumah di Desa Denanyar, Kecamatan Jombang, ia jadikan penampungan sementara untuk belasan orang. Sayang Jamiin malah dikucilkan, bahkan diusir oleh warga setempat.

Bukannya surut, semangat Jamiin justru bangkit. Pada 2007 ia mendirikan panti rehabilitasi penderita gangguan jiwa satu-satunya di Desa Sumber, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jawa Timur.

Ratusan penderita gangguan jiwa ditampung Jamiin, kebanyakan ditemukan di jalanan ada juga yang dibawa keluarga mereka.

Warna hijau, kuning dan merah di tembok panti menandai tingkatan gangguan jiwa mereka, mulai yang ringan hingga berat.

Kasih sayang dan kesabaran adalah resep Jamiin, saat berusaha menyembuhkan penghuni pantinya ini. Doa dan kedekatan pada Sang Khalik juga menjadi hal utama yang ia ajarkan pada mereka.

Jamiin juga memberikan bekal agar kelak para penderita gangguan jiwa ini bisa hidup mandiri di dalam lingkungan masyarakat. Salah satunya dengan berkebun.

Dalam sebulan, Jamiin mengeluarkan puluhan juta rupiah untuk biaya merawat dan menghidupi ratusan orang di pantinya. Awalnya semua biaya berasal dari kantong sendiri. Kini beberapa kawan membantunya menjadi donatur tetap. Termasuk bantuan dari luar negeri.

Dibantu beberapa relawan, bapak 3 anak ini bertekad akan terus merawat penderita gangguan jiwa agar kondisi jiwa mereka bisa kembali pulih. Ke depan, Jamiin berharap lebih banyak lagi tangan sepertinya yang mampu merengkuh jiwa-jiwa yang terbuang. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.