Sukses

Dalih Israel Tetap Bombardir Gaza Meski Ribuan Nyawa Melayang

Liputan6.com, Tel Aviv - Ribuan nyawa warga tak bersalah melayang di tanah Gaza akibat agresi militer Israel dalam "Protective Edge Operation" sejak 8 Juli 2014 hingga sekarang. Namun hal itu tak membuat negeri zionis menghentikan aksinya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pihaknya tak akan menghentikan serangan ke Gaza sebelum pihaknya berhasil menghancurkan terowongan Hamas yang kerap dilakukan untuk menyerang tentara dan warga Zionis.

"Saya tak akan menerima penawaran yang menghentikan agresi militer Israel yang tengah menjalankan misi demi menjaga keamanan negara Israel," cetus Netanyahu, seperti dimuat BBC, Kamis (31/7/2014).

Dia menjelaskan, serangan terowongan Hamas sangat berbahaya bagi Israel, di samping peluncuran roket yang intensif dilancarkan Hamas ke Tel Aviv. Atas alasan itu, pemimpin negara zionis itu enggan menyetop operasi militer di Gaza.

Israel saat ini dikabarkan menambah 16 ribu tentara untuk diterjunkan ke Gaza. Dengan demikian, sudah ada 86 ribu pasukan yang diturunkan negeri zionis dalam 23 hari terakhir.

Penambahan prajurit ini disokong bantuan senjata tempur dari Amerika Serikat. Negeri Paman Sam mendukung agresi militer ke Israel dengan alasan menjaga keamanan negeri Zionis.

Sementara Hamas dikabarkan siap bertempur melawan Israel dengan bantuan kelompok Hizbullah Lebanon. Sayap Palestina menegaskan tak akan mundur sebelum Israel menghentikan blokade wilayah Palestina.

Jumlah korban jiwa di Gaza akibat serangan Israel hingga kini mencapai 1.363 orang. Sementara ada 68 orang Israel yang meregang nyawa, yang terdiri dari 66 tentara dan 2 warga sipil. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.