Sukses

Hamas: Tak Ada Gencatan Senjata Sebelum Agresi Israel Berhenti

Liputan6.com, Gaza - Faksi Hamas menolak gencatan senjata tanpa syarat dengan Israel untuk mengakhiri kekerasan di Gaza. 

"Kami tidak menerima gencatan senjata tanpa syarat. Tidak akan ada gencatan senjata tanpa penghentian agresi dan penghentian pengepungan," kata komandan sayap militer Hamas, Mohammad Deif seperti dimuat BBC, Rabu (30/7/2014).

Para anggota milisi Hamas, sambungnya, siap mati untuk menghentikan agresi militer negeri zionis.

Kata-kata Deif mengemuka bersamaan dengan munculnya video Hamas, yang menampilkan sejumlah milisi Palestina menggunakan terowongan untuk menyerang seorang prajurit Israel.

Pihak Israel berkeras keberadaan terowongan-terowongan itulah yang menjadi alasan mengapa mereka terus melakoni operasi militer dengan nama sandi Operation Protective Edge.

Angkatan Bersenjata Israel (IDF) menyatakan, akan melanjutkan upaya penghancuran terowongan begitu gencatan senjata tercapai.

Dalam gempuran Israel ke Gaza secara intensif pada Selasa 29 Juli, lebih dari 100 orang kehilangan nyawa. Berdasarkan keterangan Otoritas Palestina, di antara para korban terdapat tujuh keluarga yang seluruh anggotanya meninggal dunia.

Secara keseluruhan, sejak konflik berlangsung pada 8 Juli lalu, jumlah korban tewas di pihak Palestina mencapai lebih dari 1.200 orang.

Di sisi Israel, 53 orang tewas. Dua di antaranya adalah warga sipil dan seorang pekerja asal Thailand.

Badan bantuan PBB, UNRWA mengatakan tengah menangani lebih dari 200 ribu orang yang berlindung di sejumlah tempat penampungan. UNRWA menambahkan, sejumlah staf mereka ikut menjadi korban serangan.

Gempuran Israel yang diklaim mengenai 110 target, menghancurkan berbagai infrastruktur. Satu-satunya pembangkit listrik utama di Gaza juga menjadi sasaran tembakan tank Israel. Alhasil terbakar dan tak lagi bisa berfungsi.

Setelah hangus dilalap api, menurut manajer pembangkit listrik kepada BBC, fasilitas tersebut bisa berhenti mengalirkan pasokan listrik ke Jalur Gaza selama setahun.

Serangan Israel juga menghancurkan stasiun televisi dan stasiun radio yang dikelola Hamas, tiga masjid, empat pabrik, dan sejumlah kantor pemerintah.

"Pelabuhan Gaza juga porak-poranda dan dua sekolah serta satu taman kanak-kanak terbakar," tutur salah satu sumber keamanan kepada BBC.

Baca Juga:

Idul Fitri, Dewan Keamanan PBB Desak Gencatan Senjata di Gaza 

Kisah Warga Gaza Salat dan Sambut Idul Fitri Dalam Gereja

Zionis, Obama, dan Tanah 3 Agama

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.