Sukses

Penumpang Ganteng Ancam Bom Pesawat, 2 Jet Tempur Dikerahkan

Kapten Jennifer Stadnyk di Komando Pertahanan Aerospace Amerika Utara mengatakan, dua jet tempur F16 dikerahkan untuk mengawal.

Liputan6.com, Kanada - Gara-gara merasa terancam dengan aksi penumpang yang menyebut akan mengebom pesawat, burung besi pengangkut warga Kanada yang hendak berlibur ke Panama itu berbalik arah. Tak hanya itu, pasukan khusus dengan dua jet tempur pun melakukan pengawalan.

"Penerbangan 772 yang membawa 181 penumpang dan enam awak berbalik sekitar 45 menit setelah lepas landas. Saat melintas West Virginia," ujar juru bicara maskapai Sunwing seperti diberitakan News.com.au, Minggu (27/7/2014).

Kapten Jennifer Stadnyk di Komando Pertahanan Aerospace Amerika Utara mengatakan, 2 jet tempur F16 dikerahkan untuk mengawal pesawat jet kembali ke Toronto.

Dalam video yang diambil oleh penumpang lain dan beredar di dunia maya, adegan mendebarkan pun terjadi setelah petugas khusus memasuki pesawat berisi 181 penumpang itu. Di balik pelindung tubuh dan helm serta membawa sepucuk senjata, orang-orang itu meminta agar para penumpang mengangkat tangan dan tak melawan.

Beruntung seluruh penumpangnya selamat. Sementara penumpang nakal yang mengancam itu ditangkap oleh polisi.

Tak Sengaja

Penumpang ganteng yang iseng itu diketahui bernama Ali Shahi. Pria berusia 25 tahun itu kemudian didakwa dengan kejahatan telah mengucapkan ancaman dan membahayakan keselamatan pesawat udara.

Lilly Fitzpatrick dari kepolisian wilayah setempat mengatakan pria itu tengah ditahan, untuk diinterogasi. Sementara unit taktis melakukan pencarian menyeluruh pada pesawat di landasan.

"Dia (Ali) pada dasarnya hanya mengeluh, menjelaskan bagaimana mahalnya rokok di Kanada. Mengatakan ia membenci Kanada," kata seorang saksi kepada CTV Toronto.

"Lalu ia berkata dengan ekspresi menggunakan tangannya, 'Aku hanya ingin mengebom Kanada'," tambah saksi itu.

Kendati demikian, ayah Ali membela sang anak. Ia mengatakan putranya tak sengaja meneriakkan akan mengabom, karena mengalami gangguan mental.

"Saya minta maaf atas apa yang terjadi pada penerbangan ini, tapi Ali tidak bersalah," kata pria yang tak disebutkan identitasnya.

"Saya menyalahkan sistem kepolisian dan kesehatan. Kami menelepon polisi untuk membantu lebih dari 23 kali dalam 2-3 tahun terakhir, tetapi sayangnya mereka tidak melakukan apa pun untuk membantu kami atau membantu anakku, " tambah ayah Ali.

Maskapai Sunwing mengatakan, penumpang  dalam penerbangan tersebut kemudian dijadwalkan berangkat ke Panama lagi pada sore hari. (Mut)

Baca Juga:

Senyum, Wajah Gembira...Penumpang MH17 Meregang Nyawa Tanpa Derita

Kisah 5 Warga Cacat di Gaza yang Pasrah Dihantam Rudal Israel

Cegah Teror Bom Plastik, AS Perketat Keamanan Penerbangan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.