Sukses

Israel Setuju Gencatan Senjata dengan Gaza Diperpanjang 24 jam

Awalnya proses gencatan senjata tersebut diberlakukan pada Sabtu 26 Juli pagi sampai malam. Namun berlanjut.

Liputan6.com, Gaza - Israel telah menerima permintaan PBB untuk gencatan senjata 24 jam di Gaza. Namun mereka memperingatkan tentaranya akan bertindak, jika kesepakatan itu dilanggar oleh militan Palestina.

Gencatan senjata itu diperpanjang, setelah pembahasan dalam pertemuan kabinet krisis. Berdasar menteri luar negeri Amerika Serikat, Turki, Qatar dan beberapa negara Eropa yang mendesak kedua belah pihak untuk memperpanjang proses tersebut.

"Penting sekali untuk mendapatkan gencatan senjata. Lagi dan lagi, sampai kami telah menetapkan tingkat kepercayaan yang memungkinkan para pihak untuk duduk bersama di meja, untuk berbicara di sekitar isu-isu substantif," ujar Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond.

Dilansir dari BBC, Minggu (28/7/2014), awalnya proses tersebut diberlakukan pada Sabtu 26 Juli pagi sampai malam.

Langkah itu tetap diambil, meskipun militan Hamas menembakkan roket setelah mereka menolak upaya sebelumnya untuk memperpanjang gencatan senjata.

Hamas mengatakan, tidak akan menerima perpanjangan gencatan senjata itu. Kecuali pasukan Israel meninggalkan Gaza, dan pengungsi diizinkan untuk kembali ke rumah.

Sementara pihak Israel mengungkapkan, mereka akan melanjutkan operasi militernya terhadap terowongan yang digunakan oleh Hamas selama periode gencatan senjata.

Hamas menuduh Israel menggunakan gencatan senjata sebelumnya untuk mempersiapkan serangan, dan menyatakan bahwa ada pelanggaran gencatan senjata pada hari Sabtu 26 Juli.

IDF membeberkan kepada BBC, bahwa 3 mortir ditembakkan dari Gaza dan menghantam Israel di Eshkol. Tak lama setelah pukul 20.00 waktu setempat pada hari Sabtu. Pihak tersebut juga menguraikan, ada tiga roket diluncurkan ke Israel. Suara sirene pun kembali terdengar di Israel.

"Kami telah menembakkan 5 rudal jarak pendek dan 2 jarak jauh ke Israel," jelas Qassam Brigades dari Hamas.

Gencatan senjata awalnya sebenarnya berakhir Sabtu pukul 20.00 waktu setempat. Warga Gaza telah menggunakan jeda untuk beristirahat serta mengumpulkan persediaan makanan dan sebagainya.

Juru bicara kementerian kesehatan di Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan, hampir 150 mayat telah ditemukan di reruntuhan pada hari Sabtu kemarin.

Protes Dunia

Juga pada hari Sabtu, demonstrasi pro-Palestina berlangsung di beberapa ibu kota dunia. Sekitar 5.000 orang berunjuk rasa di Paris bertentangan larangan oleh otoritas Perancis. Sekitar 50 orang ditangkap dalam bentrokan dengan polisi.

Ribuan lainnya juga mengambil bagian dalam protes di London melawan kampanye militer Israel.

Israel melancarkan serangan militer dengan tujuan menyatakan menghentikan Hamas menembakkan roket dari Gaza ke Israel. Negeri zionis juga mulai serangan darat pada tanggal 18 Juli. Berdalih itu perlu dilakukan, juga menyasar untuk menghancurkan terowongan yang digali oleh gerilyawan untuk menyusup ke Israel.

Kementerian kesehatan di Gaza mengatakan, 1.033 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, telah tewas. Seementara skitar 5.900 lainnya terluka sejak Israel meluncurkan ofensif Gaza 19 hari yang lalu.

Pihak berwenang Israel memaparkan, 2 tentara tewas pada hari Sabtu. Sehingga jumlah korban jiwa dari pihaknya bertambah menjadi 42 orang -- di kalangan angkatan bersenjata. Dua warga sipil Israel dan buruh tani Thailand yang bekerja di Israel juga tewas. (Mut)

Baca Juga:

Hari Ini, Hamas Genjatan Senjata dengan Israel Selama 12 Jam

AS dan PBB Mulai Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Rudal Hamas Tembus Pengamanan Iron Dome di Ashkelon Israel

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.